Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 40

Judul               Bijak Sikapi Aspirasi Buruh
                Nama Media          Indopos
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg2
                Jurnalis            nas
                Tanggal             2020-10-08 05:32:00
                Ukuran              104x257mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 52.416.000

                News Value          Rp 262.080.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Narasumber
              neutral - Syarief Hasan (Ketua MPR) Jangan hanya mempertimbangkan korporasi besar. Lindungi
              rakyat dan lingkungan untuk anak cucu nanti

              negative - Syarief Hasan (Ketua MPR) Selama ini, pemerintah selalu mengatasnamakan investasi
              untuk  mengesahkan  RUU  Ciptaker.  Padahal,  investor  global  jUga  telah  menolak.  Jadi,  UU
              Ciptaker ini untuk siapa



              Ringkasan

              SEMENTARA  wakil  Ketua  MPR  Syarief  Hasan  meminta  pemerintah  mengevaluasi  Rancangan
              Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker). Itu menyusul aksi penolakan buruh, mhasiswa, dan
              elemen masyarakat meluas. Suara sumbang juga datang dari investor global. Penolakan itu,
              harus menjadi pertimbangan pemerintah menunda dan mengevaluasi kembali RUU Ciptaker.
              "Jangan hanya mempertimbangkan korporasi besar. Lindungi rakyat dan lingkungan untuk anak
              cucu nanti," tegas Syarief.



              BIJAK SIKAPI ASPIRASI BURUH

              SEMENTARA  wakil  Ketua  MPR  Syarief  Hasan  meminta  pemerintah  mengevaluasi  Rancangan
              Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker). Itu menyusul aksi penolakan buruh, mhasiswa, dan
              elemen masyarakat meluas. Suara sumbang juga datang dari investor global. Penolakan itu,
              harus menjadi pertimbangan pemerintah menunda dan mengevaluasi kembali RUU Ciptaker.
              "Jangan hanya mempertimbangkan korporasi besar. Lindungi rakyat dan lingkungan untuk anak
              cucu nanti," tegas Syarief.

              Menurut dia, dilansir Reuters Selasa (6/10), 35  investor global mengungkapkan keprihatinan
              melalui surat terbuka kepada pemerintah Indonesia. Investor global itu, merupakan mengelola
              dana hingga USD4,i triliun. Ada lembaga investasi Aviva Investors, Robeco, Legal & General
              Investment  Management,  Church  of  England  Pensions  Board,  hingga  Sumitomo  Mitsui  Trust
              Asset Management yang telah mendunia. Syarief menilai, keprihatinan investor global dengan

                                                           39
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45