Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 JULI 2020
P. 100
lancar. Pembahasan RUU Cipta Kerja ini dilakukan pemerintah bersama-sama dengan Serikat
Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dan Kadin/Apindo.
"Pada pertemuan tripartit, semua aktif mengemukakan aspirasinya, mulai dari pengusaha yang
diwakili Apindo dan Kadin serta teman-teman yang merepresentasikan pekerja dan buruh.
Pemerintah sangat memahami persoalan yang menjadi aspirasi para pengusaha dan buruh,"
kata Ida dalam keterangan tertulis, Senin (27/2/2020).
Ida menjelaskan dalam pembahasan RUU Cipta Kerja memang ada serikat pekerja/serikat buruh
yang masih menolak RUU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan. Namun demikian, katanya,
sebagian besar SP/SB tetap hadir dalam membahas isi RUU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan.
"Ada (serikat pekerja/serikat buruh) yang menolak, tapi sebagian besar masih bersama-sama
dengan kami untuk menuntaskan pembahasan substansi RUU Cipta Kerja," ucapnya.
Pada siang ini, Ida juga meninjau proyek pembangunan terowongan bawah tanah Kereta Cepat
Jakarta-Bandung (KCJB). Selain memeriksa penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA), ia juga
memeriksa penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di proyek tersebut.
"Kita ingin memastikan penggunaan TKA ini apakah sesuai dengan izin Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang diajukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kepada
Kementerian Ketenagakerjaan," tukasnya.
Ida mengungkapkan, Proyek Strategis Nasional (PSN) KCJB ini melibatkan total 12.000 pekerja.
Adapun 2.000 di antaranya adalah TKA dan sisanya sebanyak 10.000 orang adalah pekerja lokal
Indonesia.
(prf/ega)
99