Page 114 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 JULI 2020
P. 114
"Kita ingin memastikan penggunaan TKA ini apakah sesuai dengan izin Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang diajukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kepada
Kementerian Ketenagakerjaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/7/2020). Lebih
lanjut Ida memaparkan Proyek Strategis Nasional (PSN) KCJB melibatkan total 12.000 pekerja
yang 2.000 di antaranya merupakan TKA dan 10.000 orang sisanya adalah pekerja lokal
Indonesia.
"TKA China yang dipekerjakan sudah sesuai dengan ketentuan, baik jabatan maupun
keahliannya. Hanya pekerja asing dengan keahlian khusus yang dipekerjakan dalam proyek
pembangunan KCJB ini," jelasnya. Meskipun tak ada pelanggaran izin TKA, Ida mengatakan
kunjungannya ke area pembangunan jalur KCJB juga untuk memastikan adanya alih
pengetahuan terkait teknologi yang digunakan pada proyek tersebut kepada pekerja Indonesia.
Pasalnya, hal tersebut juga akan melibatkan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
"Jadi saya sudah mendapatkan laporan dari Pak Dirut (KCIC), ternyata transfer of knowledge
itu tidak hanya diberikan kepada tenaga kerja yang sekarang mengerjakan proyek ini. Tetapi
juga membuka kesempatan transfer of knowledge dari berbagai perguruan tinggi yang ada di
Indonesia," katanya.
Saat ini sedang diupayakan jalinan kerja sama antara pengelola proyek pembangunan KCJB
dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memastikan proses alih pengetahuan berjalan
secara baik. Ida menegaskan proyek KCJB merupakan proyek kereta cepat yang pertama
dikerjakan di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya juga ingin memastikan pembangunan proyek
yang ditargetkan selesai tahun 2022 ini benar-benar memperhatikan norma K3.
"Norma K3-nya harus dijalankan dengan baik, karena ini menggunakan teknologi tingkat tinggi
dan alat-alat berat. Keselamatan kerja itu nomor satu, termasuk bagaimana protokol kesehatan
terhadap Corona," tegasnya. Di sisi lain, Dirut PT KCIC Chandra Dwiputra, mengungkapkan
pihaknya terus melakukan pengerjaan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung agar
dapat selesai tepat waktu.
"Kami optimis kita bisa mengerjakan secepatnya. Target kita 2022 harus sudah operasi, kalau
kelamaan sebagai investor biaya kita investasi semakin mahal," pungkasnya. (prf/ega)
113