Page 131 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 JULI 2020
P. 131
Kerja Asing (TKA), Menaker Ida Juga memerika penerapan norma Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di Proyek tersebut.
"Kita ingin memastikan penggunaan TKA ini apakah sesuai dengan izin Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing (RPTKA) yang diajukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kepada
Kementerian Ketenagakerjaan," ujar Menaker Ida usai melakukan inspeksi tunnel 1 proyek
pembangunan terowongan KCJB, Jakarta, Senin (27/7/2020).
Ida mengungkapkan, Proyek Strategis Nasional (PSN) KCJB ini melibatkan total 12.000 pekerja,
di mana dua ribu di antaranya adalah TKA dan sisanya sebanyak 10.000 orang adalah pekerja
lokal Indonesia.
"TKA China yang dipekerjakan sudah sesuai dengan ketentuan, baik jabatan maupun
keahliannya. Hanya pekerja asing dengan keahlian khusus yang dipekerjakan dalam proyek
pembangunan KCJB ini," terangnya.
Selain memastikan tak adanya pelanggaran izin TKA, Menaker Ida mengatakan kunjungannya
ke areal pembangunan jalur KCJB itu juga untuk memastikan adanya transfer of knowledge atau
alih pengetahuan mengenai teknologi yang digunakan di proyek tersebut kepada pekerja
Indonesia. Ke depannya, alih teknologi ini juga akan melibatkan sejumlah perguruan tinggi di
Indonesia.
"Jadi saya sudah mendapatkan laporan dari Pak Dirut (KCIC), ternyata transfer of knowledge
itu tidak hanya diberikan kepada tenaga kerja yang sekarang mengerjakan proyek ini. Tetapi
juga membuka kesempatan transfer of knowledge dari berbagai perguruan tinggi yang ada di
Indonesia," ungkap Ida.
Menaker Ida menambahkan, saat ini sedang diupayakan jalinan kerja sama antara pengelola
proyek pembangunan KCJB dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memastikan proses
alih pengetahuan berjalan secara baik.
Ditegaskannya, proyek KCJB merupakan proyek kereta cepat yang pertama dikerjakan di
Indonesia. Untuk itu, pihaknya juga ingin memastikan pembangunan proyek yang ditargetkan
selesai tahun 2022 ini benar-benar memperhatikan norma keselamatan dan kesehatan kerja
(K3).
"Norma K3-nya harus dijalankan dengan baik, karena ini menggunakan teknologi tingkat tinggi
dan alat-alat berat. Keselamatan kerja itu nomor satu, termasuk bagaimana protokol kesehatan
terhadap Corona," katanya. (endra/fajar).
130