Page 147 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 147
Ringkasan
Presiden Joko Widodo memanggil dua pentolan kelompok buruh pada hari pengesahan Undang-
Undang Cipta Kerja pleh Dewan Perwakilan Rakyat, Senin lalu. Mereka adalah Presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea. Said mengatakan ia dikontak Andi Gani pada
Ahad malam lalu dan diberi tahu untuk bersiap bertemu dengan Presiden. "Yang diundang itu
Bung Andi Gani. Saya diajak. Setelah itu, kami pulang," kata dia kepada Tempo, kemarin.
UNDANGAN ISTANA UNTUK PENTOLAN SERIKAT PEKERJA
UNDANGAN ISTANA JK PENTOLAN SERIKAT PEKERJA SAID IQBAL MENGKLAIM PERTEMUAN
DENGAN PRESIDEN TAK MENGGEMBOSI DEMONSTRASI BURUH.
diko.oktara@tempo.co.id
Presiden Joko Widodo memanggil dua pentolan kelompok buruh pada hari pengesahan Undang-
Undang Cipta Kerja pleh Dewan Perwakilan Rakyat, Senin lalu. Mereka adalah Presiden
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea.
Said mengatakan ia dikontak Andi Gani pada Ahad malam lalu dan diberi tahu untuk bersiap
bertemu dengan Presiden. "Yang diundang itu Bung Andi Gani. Saya diajak. Setelah itu, kami
pulang," kata dia kepada Tempo, kemarin.
Dalam pertemuan itu, Said menyampaikan secara tertulis tuntutan buruh mengenai Undang-
Undang Cipta Kerja. Menurut dia, ada kemungkinan Andi Gani kembali dipanggil Presiden untuk
menindaklanjuti pertemuan itu dalam waktu dekat.
Said menyatakan pertemuan itu tidak mengendurkan keinginan organisasinya untuk berunjuk
rasa yang dimulai kemarin hingga besok. Ia mengklaim rekan-rekan seorganisasinya
menggalang demonstrasi di 150 kabupaten dan kota."Kami unjuk rasa di lingkungan pabrik, tapi
keluar dari tempat produksi. Kami lakukan dari jam 6 pagi sampai 6 sore. Imbas dari unjuk rasa
ini produksi terhenti," ujar dia.
Said mengklaim rekan-rekannya tak mempedu-likan ancaman sanksi bagi buruh yang mogok
kerja. "Mereka lebih mendengarkan ucapan pemimpinnya ketimbang pengusaha," katanya.
Unjuk rasa, dia melanjutkan, dilindungi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh.
Said Iqbal dan Andi Gani hadir di lingkungan kompleks Istana Kepresidenan, Jakaita, Senin lalu,
sekitar pukul 13.45 WIB. Namun keduanya tidak menyampaikan pernyataan apa pun kepada
wartawan setelah bertemu dengan Presiden Jokowi. Ini merupakan pertemuan kedua. antara
Presiden dan pemimpin serikat buruh di tengah sengkarut Undang-Undang Cipta Kerja.
Pertemuan sebelumnya terjadi pada 22 April lalu, yang juga, digelar di Istana. Saat itu, pihak
buruh diwakili Said Iqbai, Andi Gani, dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia
(KSBSI) Elly Rosita Silaban. Mereka membahas rencana aksi penolakan Rancangan UU Cipta
Kerja pada 30. April. Dua hari kemudian, 1 Presiden mengumumkan penundaan pembahasan
kluster ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja.
Elly menyampaikan.pada Ahad malam lalu, ia mendapat panggilan telepon dari seseorang yang
enggan dia sebutkan namanya. Orang itu menyatakan bahwa pada Senin pagi Elly akan
dihubungi untuk bertemu dengan Presiden. "Pagi-pagi enggak ada yang hubungi. Saya juga
146