Page 152 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 152
law UU Cipta Kerja akan menjadi undang-undang yang berbahaya bagi rakyat dan kita semua di
kemudian hari nanti," kata Arman saat berorasi.
Tutup jalan protokol Mahasiswa yang berasal dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Kota
Serang, Banten, berunjuk rasa di depan Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanudin, Selasa (6/10/2020).
Aksi mahasiswa yang menamakan diri Geger Banten itu senada dengan apa yang diperjuangkan
para buruh di berbagai daerah, yakni mencabut omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja yang
sudah disahkan DPR RI.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa memulai aksi pada pukul 15.30 WIB, untuk berorasi
dan menyampaikan tuntutan mereka. Petugas kepolisan terpaksa menutup akses jalan protokol
di Kota Serang .
Rekayasa lalu lintas diberlakukan dengan mengalihkan jalur bagi kendaraan. Mahasiswa secara
bergantian berorasi. Aksi bakar ban pun dilakukan sembari menyanyi dan meneriakan tolak
omnibus law. Menjelang malam, mahasiswa masih melakukan aksi unjuk rasa.
Petugas kepolisan dari Polda Banten dan Polres Serang Kota terus mengamankan jalannya aksi.
Salah satu koordinator aksi Arman mengatakan, Undang-Undang Cipta Kerja yang sudah
disahkan oleh DPR tidak pro kepada para buruh. "Tentunya omnibus law UU Cipta Kerja akan
menjadi undang-undang yang berbahaya bagi rakyat dan kita semua di kemudian hari nanti,"
kata Arman saat berorasi.
Sebelumnya, ribuan buruh di wilayah Kabupaten Serang, Banten, melakukan aksi mogok kerja
nasional dan menggelar unjuk rasa di depan perusahaan masing-masing. Ketua DPD Konfederasi
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten Dedi mengatakan, mogok kerja
dilakukan sebagai bentuk perlawanan para buruh untuk menolak UU Cipta Kerja .
"Pasca disahkan omnibus law, kalau kita diam berarti tidak ada perlawanan. Maka bentuk
perlawanan total dari kita ya selama tiga hari mogok nasional 100 persen," kata Dedi.
151