Page 372 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2020
P. 372
Judul PAN Luruskan Sejumlah Pandangan Keliru Soal UU Ciptaker
Nama Media Suara Pembaruan
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL Pg2
Jurnalis C-6
Tanggal 2020-10-07 03:54:00
Ukuran 143x116mmk
Warna Warna
AD Value Rp 42.471.000
News Value Rp 127.413.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Farah Putri Nahlia (Anggota DPR) Setiap UU yang disahkan oleh DPR selalu
mengandung kontroversi. Hal ini justru positif bagi demokrasi kita. Kontroversi itu terjadi pada
RUU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR dan pemerintah menjadi undang-undang. Ada
beberapa poin yang jadi alasan elemen buruh menolak. Ini perlu diluruskan
negative - Farah Putri Nahlia (Anggota DPR) Faktanya, tidak ada perubahan dengan sistem yang
sekarang. Upah bisa dihitung berdasarkan waktu atau berdasarkan hasil
negative - Farah Putri Nahlia (Anggota DPR) Faktanya, outsourcing ke perusahaan alih daya
tetap di-mungkinan. Pekerja menjadi karyawan dari perusahaan alih daya. Lalu ada juga kabar
tidak akan ada status karyawan tetap? Faktanya, status karyawan tetap masih ada
neutral - Farah Putri Nahlia (Anggota DPR) Di mana catatan kritis ini dibuat agar kelahiran UU
Ciptaker bisa membawa kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat luas
Ringkasan
Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Farah Putri Nahlia menilai kritik yang
membangun dalam rangka koreksi terhadap materi rancangan undang-undang (RUU)
merupakan hal yang lumrah. Namun, Farah menegaskan, sejumlah pandangan keliru soal
Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) yang baru disahkan perlu diluruskan.
"Setiap UU yang disahkan oleh DPR selalu mengandung kontroversi. Hal ini justru positif bagi
demokrasi kita. Kontroversi itu terjadi pada RUU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR dan
pemerintah menjadi undang-undang. Ada beberapa poin yang jadi alasan elemen buruh
menolak. Ini perlu diluruskan," kata Farah, Selasa (6/10).
371