Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2019
P. 95
Misalnya saja masih tingginya jumlah pekerja yang dikategorikan sebagai setengah
penganggur.
"Persentase pekerja tidak penuh masih besar sekali. Pekerjaan mereka ini sifatnya
insidental, jadi tidak ada kepastian. Di dalamnya juga ada pekerja setengah
penganggur yang persentasenya cukup besar. Mungkin hanya bekerja 1 jam saja
per niing-gu, diminta bantu pasang-pasang spanduk untuk Pemilu, tetapi oleh BPS
sudah dimasukkan ke dalam data penduduk bekerja." kata Abra Talattov kepada SP.
Rabu (14/8).
Pada era disrupsi Industri 4.0. tantangan yang dihadapi angkatan kerja menurutnya
juga semakin besar. Apalagi Abra melihat adanya persoalan nussmateh antara
pendidikan dan pekerjaan, di mana materi atau kurikulum yang diberikan di sekolah
atau universitas nyatanya banyak yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan industri.
"Industri 4.0 itu hal yang bagus, tetapi transisinya juga harus smooth. Ketika terjadi
alih industri, harus dipetakan kira-kira sektor mana saja yang bisa menampung
angkatan keeja yang ada di Indonesia, baik itu yang eksisting di industri sekarang, '
maupun angkatan kerja bani. Untuk sektor yang disrupsi teknolftginya sudah masif,
anak-anak muda kita bisa diarahkan ke sana," ujar Abra.
Di dalam program Kartu Prakerja yang digagas pemerintah, lanjut Abra, bentuk-
bentuk pelatihannya juga harus disesuaikan dengan tren pasar ke depan yang
banyak memanfaatkan teknologi informasi. Sehingga setelah mengikuti program
tersebut, para angkatan kerja Indonesia tetap bisa mengambil peluang pada era
disrupsi Industri 4.0 dan tidak tergantikan oleh mesin.
Pengembangan Kewirausahaan
Sementara itu dari sisi pelaku usaha, persoalan linka'nd malch yang tidak jalan juga
menjadi hal yang paling disoroti. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo), Shinta Widjaja Khamdani menegaskan, masalah mismateh ini harus
segera diatasi.
Bila tidak, maka akan terus terjadi persoalan kesenjangan dan pengangguran. Hal
ini juga telah disadari oleh pemerintah dengan membuat program-program yang
melibatkan industri.
"Sekarang ini kita mulai mengembangkan training-training vokasi dan pelatihan, di
mana industri juga dilibatkan. Jadi sekarang sudah ada sinkronisasi, di mana kita
sudah terlibat dari segi melakukan sertifikasi pemagangan dan segala macamnya
Mereka yang masih sekolah juga bisa dapat pemagangan di perusahaan-
perusahaan," kala Shinta.
Selain membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan, pengembangan
kewirausahaan menurut Shinta juga menjadi hal yang penting untuk mengalasi
persoalan pengangguran di Indonesia.
Page 94 of 114.