Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2019
P. 30
Namun begitu, Menaker mengingatkan, dialog sosial jangan hanya dijadikan sebagai
media komunikasi manakala ada perselisihan antar pihak saja.
"Dialog sosial harus terus dilakukan secara intens dengan berbagai media dan sarana
komunikasi, untuk memupuk hubungan industrial yang harmonis," jelas Menaker.
Menaker juga menyampaikan apresiasi kepada manajemen dan SP/SB PT TMMIN dan
PT TAM yang berhasil mewujudkan PKB ke-19 sejak perusahaan tersebut berdiri di
Indonesia, atau PKB ke-8 sejak adanya pemisahan peran bisnis antara PT TMMIN dan
PT TAM.
Capaian baik ini diharapkan menjadi teladan bagi perusahaan-perusahaan lain untuk
menjadikan PKB dan dialog sosial sebagai budaya di lingkungan kerja.
"Ini suatu hal yang patut diapresiasi. Ketika hubungan industrial selalui didahului
dengan dialog bipartit, itu akan lebih cepat dalam mencapai kesepakatan PKB," kata
Menaker.
Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono, mengatakan, PT TMMIN dan PT
TAM berkomitmen untuk selalu memupuk hubungan industrial yang harmonis, dinamis,
dan berkeadilan di lingkungan kerjanya.
"Kami selalu berkomitmen bahwa industrial relation itu seperti safety. Kami sudah
bersama-sama komitmen, bahwa safety itu utama, maka hubungan industrial harmonis
itu harus utama," terang Warih.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya juga komitmen untuk meningkatkan keterampilan
dan daya saing pekerja PT TMMIN dan PT TAM, guna meningkatkan produktivitas usaha
dan kesejahteraan pekerja.
"Ini adalah periode awal, mari terus mengevaluasi, agar ini tidak hanya terjadi di kita.
Tapi juga supply chain kita," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum KSP LEM PT Toyota Astra Motor, Dadang Sudarno,
menyatakan bahwa pembuatan PKB Antara Manajemen Perusahaan dan SP/SB PT
TMMIN dan PT TAM periode kali ini telah diawali dengan diskusi mengenai penerapan
PKB periode sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kondisi
ketenagakerjaan di masa depan.
Semua upaya tersebut, sebut Dadang, bertujuan untuk mendapat kondisi riil
perusahaan dan pekerja, guna mewujudkan mutual understanding.
"Kami yakin dengan konsep ini kita akan menemukan solusi terbaik, untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan dan kebahagiaan pekerja," ujarnya.
Turut hadir dalam penandatanganan PKB ini, Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Haiyani
Rumondang; Kadisnakertrans Provinsi DKI Jakarta, Andri Yansyah; Presiden Direktur PT
Toyota Astra Motor, Yoshiro Nakata; dan Ketua PUK FSP LEM PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia, Aziz Syarif Hidayat.
Page 29 of 65.