Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2019
P. 39
Hanif mengatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia adalah masih terbatasnya
pekerja yang memiliki skillberkualitas dengan jumlah banyak dan tersebar secara
merata.
Untuk mewujudkannya tersebut, pemerintah terus membenahi dua aspek penting,
yakni soal ekosistem ketenagakerjaan, dan jaminan sosial bagi pekerja.
Terkait ekosistem ketenagakerjaan, Hanif mengatakan, saat ini ekosistem
ketenagakerjaan di Indonesia masih kaku. Salah satunya aturan dalam bekerja yang
masih kaku dan berdampak pada terhambatnya produktivitas bagi pekernya itu
sendiri.
"Maka dari itu saya ingin menegaskan perlunya mentransformasikan ekosistem yang
kaku tadi menjadi lebih fleksibel atau flexibility labour market," ungkap Hanif.
Terkait soal jaminan perlindungan sosial, Hanif menyampaikan, setelah ekosistem
ketenagakerjaan ditansformasikan lebih fleksibel, maka perlindungan sosial
diperkuat.
Ke depan, para pekerja harus bisa merasakan suatu "Live long learning," yakni
suatu kondisi dimana seseorang bisa belajar terus menerus, meningkatkan skill-nya
terus menerus, beradaptasi skill-nya terus menerus, dan bisa bekerja secara terus
menerus dengan dinaungi perlindungan sosial
"Jadi di sini pentingnya menyeimbangkam keduanya, agar selaras dengan tujuan
yang sama sama kita harapkan," tutup Hanif.
Page 38 of 65.