Page 107 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2021
P. 107
Hingga saat ini, penyaluran BSU 2021 sendiri sudah melewati tahap ketiga. Pada tahap I,
bantuan disalurkan kepada 947.436 penerima, tahap II pada 1.145.598 penerima, dan tahap III
pada 1.158.529 penerima.
Adapun penyaluran BSU 2021 tahap I dan II dilakukan dengan transfer langsung kepada
penerima yang telah memiliki rekening di salah satu Bank Himbara, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI,
atau BTN. Sedangkan penyaluran pada tahap III dilakukan melalui skema pembukaan rekening
kolektif (burekol) bagi penerima yang belum memiliki rekening di salah satu Bank Himbara.
"Alhamdulillah, penyaluran BSU di tahap ketiga melalui skema burekol sudah berjalan. Kemarin
di Semarang, saya sempat meninjau pelaksanaan burekol ini di mana pihak bank Himbara jemput
bola ke perusahaan-perusahaan yang memang pekerja/buruh penerima BSU nya belum memiliki
rekening Bank Himbara," kata Ida pada Selasa (7/9).
Menurut Ida, upaya jemput bola itu perlu dilakukan untuk menjaga penerapan protokol
kesehatan yang sesuai, agar tak menimbulkan kerumunan, sekaligus mempermudah proses
aktivasi rekening burekol.
Dia kemudian mengingatkan bahwa penerima BSU diprioritaskan bagi pekerja/buruh yang belum
menerima manfaat program Kartu Prakerja, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan
Program Keluarga Harapan (PKH). Tujuannya, untuk menghindari potensi duplikasi penerima
BSU 2021 dengan program bantuan sosial lainnya.
"Untuk memitigasi terjadi duplikasi penerima dan sebagai upaya agar program BSU ini tepat
sasaran, kami memang melakukan pemadanan data calon penerima BSU dengan database
penerima program Kartu Prakerja, program BPUM, dan PKH. Hal itu dilakukan semata-mata agar
program pemerintah dalam rangka PEN ini mencakup keseluruhan kelompok masyarakat yang
terdampak pandemi Covid-19," kata Ida.
Ida menegaskan, proses monitoring pelaksanaan BSU masih terus dilakukan, antara lain lewat
kunjungan langsung terhadap para pekerja/buruh yang menerima manfaat BSU. BSU sendiri
terbukti membantu perekonomian pekerja/buruh, terlebih di masa PPKM, di mana BSU banyak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
106