Page 217 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2021
P. 217
159,7 triliun pada 2019 sebelum pandemi. Terbesar kedua setelah sektor Migas. Ini realitas nyata
PMI adalah pahlawan devisa
positive - Kurniasih Mufidayati (Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS) Saat ini kesempatannya
semuanya terbuka dan PMI kita dibutuhkan. Artinya jika negara memberikan kemudahan dan
fasilitas maka manfaatnya, toh, akan kembali ke negara juga
Ringkasan
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, mengungkapkan banyak menerima
aspirasi dari Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang masih menunggu penempatan kerja,
khususnya ke Korea Selatan dan Taiwan. Ia menerangkan, banyak CPMI yang harus menunggu
hingga dua tahun lebih namun belum ada kejelasan penempatan oleh Kementerian Tenaga Kerja
maupun Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BPPMI), khususnya ke dua negara
tersebut.
PKS: COVID-19 RI TURUN, BANYAK PEKERJA MIGRAN TUNGGU BEKERJA DI
KORSEL-TAIWAN
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, mengungkapkan banyak menerima
aspirasi dari Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang masih menunggu penempatan kerja,
khususnya ke Korea Selatan dan Taiwan.
Ia menerangkan, banyak CPMI yang harus menunggu hingga dua tahun lebih namun belum ada
kejelasan penempatan oleh Kementerian Tenaga Kerja maupun Badan Perlindungan Pekerja
Migran Indonesia (BPPMI), khususnya ke dua negara tersebut.
"Banyak sekali teman-teman CPMI yang menitipkan aspirasi untuk meminta kejelasan dan
keberpihakan dibuka kembalinya penempatan PMI ke Korsel dan Taiwan, terlebih saat ini kondisi
kasus konfirmasi positif harian di Indonesia sedang rendah,” kata Mufida dalam keterangannya,
Selasa (28/9).
“Korsel dan Taiwan sempat menghentikan penerimaan PMI karena kasus COVID di Indonesia
tengah tinggi. Saatnya mulai dibuka kesempatan teman-teman untuk berangkat ke Korsel atau
Taiwan," imbuh pembina Sahabat Pekerja Migran itu.
Mufida melanjutkan, banyak CPMI yang melapor bahwa masa menunggu hingga habis perjanjian
kerja (SLC) maupun sertifikat Employment Permit System – Test of Proficiency in Korea mereka
berlaku dua tahun. Sehingga mereka khawatir masa perjanjian atau sertifikat tersebut hangus
karena penutupan keberangkatan.
"Keinginan teman-teman CPMI untuk berangkat bekerja ke Korsel terutama sangat kuat. Satu
yang sering jadi kendala adalah biaya karantina yang dibebankan ke perusahaan di Korsel,” ujar
dia.
“Guna mengatasi ini bahkan teman-teman CPMI bersedia menanggung biaya karantina. Artinya
kebutuhan CPMI untuk berangkat sangat urgen. Aspirasi teman-teman ini seharusnya menjadi
dasar bagi pembicaraan negosiasi antarpemerintah," tambahnya.
Mufida mengatakan para CPMI tujuan Taiwan juga menagih janji pemerintah yang menyebut
penempatan PMI ke Taiwan. Kepada mereka, pemerintah berjanji memungkinkan penempatan
jika kasus COVID-19 harian di Indonesia sudah berada di bawah 5.000 dalam satu pekan.
216