Page 82 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2021
P. 82

"Kami  sudah  melakukan  koordinasi  awal.  Ini  juga  sesuai  dengan  instruksi  Bu  Menteri  Ida
              Fauziyah  yang  meminta  agar  kasus  PMI  asal  Indramayu  ini  cepat  direspons,"  ujar  Direktur
              Jenderal Binapenta Kemnaker, Suhartono, di Jakarta, Selasa (28/9/2021).

              Dirjen Suhartono menyatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, Rokayah diberangkatkan
              oleh perseorangan dalam keadaan sakit. Sebelum berangkat, Rokayah menerima uang fee dari
              sponsor sebesar Rp8 juta. Dengan fee tersebut, Rokayah akhirnya mau diberangkatkan ke Irak.

              "Kami tak pernah bosan mengimbau semua masyarakat untuk berhati-hati dan waspada bujuk
              rayu dari sponsor/calo untuk bekerja ke luar negeri dengan mudah dan gaji tinggi serta adanya
              uang fee dari sponsor atau calo," ucap Dirjen Suhartono.

              Selain itu, kata Dirjen Suhartono, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar
              Negeri  terkait  permasalahan  Rokayah  tersebut.  "Ketua  SBMI  Indramayu,  Juwarih,  juga
              sebelumnya sudah melaporkan hal tersebut kepada Kemlu via Direktorat Perlindungan Warga
              Negara Indonesia (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI)," ucapnya.
              Menurutnya,  hingga  saat  ini  kasusnya  masih  terus  diupayakan  penyelesaiannya  oleh  pihak
              Kementerian  Luar  Negeri.  "Pemerintah  Indonesia  akan  terus  mengupayakan  pemulangannya
              sesuai dengan ketentuan dan prosedur," ujarnya.

              Lebih lanjut ia mengatakan, dalam koordinasi dengan Disnaker Kabupaten Indramayu, pihaknya
              meminta  agar  Disnaker  Indramayu  bersama  keluarga  Rokayah  atau  SBMI  Indramayu  untuk
              melaporkan  kasus  ini  kepada  pihak  Kepolisian  setempat.  Hal  ini  mengingat  adanya  indikasi
              Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

              Ia juga menyatakan, sesuai hasil koordinasi dengan Kemlu, KBRI sudah dapat menghubungi
              Rokayah dan majikannya, dan Rokayah telah dibawa ke Rumah Sakit dengan didampingi staf
              KBRI. Selain itu, KBRI akan mengupayakan agar Rokayah dapat tinggal sementara waktu di
              shelter KBRI, sekaligus akan berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memeriksa status
              keimigrasian dan status kontrak kerja Rokayah.





































                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87