Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JANUARI 2020
P. 59

"Soal nyawa dan kesehatan manusia serta keselamatan adalah yang utama. Safety
               first. Karena uang bisa dicari, karir bisa dikejar, namun keselamatan dan kesehatan
               sama sekali tak tergantikan. Untuk itulah maka K3 harus terus kita promosikan
               sebagai bagian penting dalam perlindungan tenaga kerja, " katanya.

               Untuk itu, Ida meminta semua pihak dapat melakukan upaya konkrit terhadap
               pelaksanaan K3 di lingkungan masing-masing agar budaya K3 benar-benar terwujud
               di seluruh tanah air. Sebab menurutnya, K3 bukan hanya tanggung jawab para
               pengusaha dan pemerintah pusat, serikat pekerja juga wajib memberi perhatian dan
               mendorong agar K3 dapat dijalankan secara efektif.


               "Karena ketenagakerjaan adalah bidang yang diotonomikan sehingga pemerintah
               daerah memiliki kewenangan untuk melaksanakan dan mengontrol atas
               pelaksanaannya. Ini adalah soal kerja sama, koordinasi, saling mengawasi dan
               saling mengingatkan, " kata Menaker Ida.

               Menteri Ida juga mengajak seluruh pemangku kepentingan baik pengusaha, serikat
               pekerja, pekerja dan masyarakat, untuk terus meningkatkan pengawasan dan
               penyadaran akan pentingnya K3. Menurutnya, seluruh pihak perlu melakukan
               lompatan dan terobosan dengan inovasi-inovasi baru agar pelaksanaan K3 dapat
               terus diperkuat di tengah gerak perubahan masyarakat dan revolusi industri yang
               kian melesat,


               "Jangan sampai problem K3 baru mendapat perhatian saat korban berjatuhan.
               Jangan sampai kita baru peduli soal K3 ketika ada gugatan dari masyarakat atau
               keluarga korban, " kata Menteri Ida.


               Meskipun ada penurunan kasus, namun tetap saja masih banyak pekerjaan rumah
               yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah. Sebab, sebanyak 126,1 juta atau
               sekitar 57,5% pekerja Indonesia berpendidikan rendah.

               "Ini berpotensi menyebabkan rendahnya kesadaran pentingnya perilaku selamat
               dalam bekerja, " ucapnya.


               (fbn)


























                                                       Page 58 of 93.
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64