Page 171 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 171
Ringkasan
Konten Redaksi kumparan Program Kartu Prakerja sejauh ini masih menjadi andalan
pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat yang belum mendapat atau kehilangan pekerjaan
karena terdampak virus corona. Namun, program tersebut dianggap belum cukup untuk
mengatasi banyaknya pengangguran saat ini.
KARTU PRAKERJA TAK CUKUP ATASI PENGANGGURAN, PEMERINTAH HARUS
GENJOT INVESTASI
Konten Redaksi kumparan Program Kartu Prakerja sejauh ini masih menjadi andalan
pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat yang belum mendapat atau kehilangan pekerjaan
karena terdampak virus corona. Namun, program tersebut dianggap belum cukup untuk
mengatasi banyaknya pengangguran saat ini.
"Kurang itu, itu juga nanti setelah lulus dapat Kartu Prakerja terus ngapain gitu. Seharusnya
kurikulum atau materi yang disediakan harusnya sesuai keahlian yang dibutuhkan investor,"
kata Ekonom dari Institute for Development on Economic and Finance (INDEF), Ahmad Heri
Firdaus, saat dihubungi kumparan , Kamis (23/7).
Heri mengakui semua pekerja terdampak karena virus corona mulai dari pendapatan menurun,
dirumahkan, sampai kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sehingga prioritas pemerintah
saat ini harusnya pengentasan pengangguran.
Heri mengatakan, salah satu langkah yang harus diambil pemerintah adalah adanya stimulus
untuk terbukanya dunia usaha melalui investasi .
"Jadi kan investasi related ke penyerapan tenaga kerja, kalau misalnya enggak ada investasi ya
enggak ada pembukaan lowongan pekerjaan. Jadi pemerintah sekarang ya bagaimana
strateginya mengundang investor seluas-luasnya terutama yang padat karya," ujar Heri.
Menurut Heri, pemerintah harus bisa menangkap peluang apabila ada informasi perusahaan
yang akan relokasi dari suatu negara. Langkah itu, kata Heri, harus terus diikuti dengan insentif
fiskal yang bisa membuat investor tertarik berinvestasi di Indonesia.
"Cuman fiskal saja enggak cukup, terutama harus ada kepastian regulasi, hukum. Kemudian
mengakses lahan, kemudian skill tenaga kerja yang memang harus sesuai dengan kebutuhan
investor asing. Nah itulah yang perlu dipersiapkan," terang Heri.
Selain itu, investor dalam negeri juga harus dioptimalkan. Peningkatan UMKM yang juga
terdampak virus corona harus digenjot. Menurutnya, UMKM juga bisa menyerap banyak tenaga
kerja yang masih menganggur.
Meski begitu, Heri menuturkan para pencari kerja juga tidak boleh pasif atau hanya
mengandalkan stimulus dari pemerintah. Ia mengharapkan mereka bisa membaca peluang yang
ada.
"Tentu kreativitas ini diperlukan buat semua. Artinya bagi mereka yang terkena itu harus kreatif
memanfaatkan peluang pasar saat ini. Ini kan kayak permintaan-permintaan masker, alkes
tinggi, makanan dan semacamnya. Mungkin bisa usaha di bidang itu yang permintaannya
tinggi," tutur Heri.
170