Page 181 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 181
KEMNAKER ASAH KOMPETENSI ASESOR SMK3 LEWAT PELATIHAN
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan bertekad terus meningkatkan kompetensi para asesor
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk meningkatkan
implementasi SMK3 yang dipandang semakin penting di tengah pandemi Covid-19.
Plt. Dirjen Binwasnaker dan K3 Iswandi Hari menjelaskan, saat ini keberadaan asesor SMK3
yang kompeten dan kredibel semakin mendesak. Kompetensi para asesor harus terus diasah
untuk dapat mengimbangi perkembangan dunia usaha/industri dalam mengawal implementasi
SMK3 di di Indonesia, terlebih dengan adanya pandemi.
"Asesor tidak hanya mampu menilai kompetensi seseorang, tetapi juga mampu membimbing
dan mengarahkan peserta uji untuk dapat menampilkan seluruh kemampuan terbaik yang
dimilikinya dalam memenuhi bukti-bukti yang dipersyaratkan pada satu atau sekelompok unit
kompetensi tertentu," kata Iswandi di Jakarta, Rabu (22/7).
Iswandi mengungkapkan, Kemnaker melalui Direktorat Bina K3 telah mengadakan sejumlah
upaya demi peningkatan kompetensi para asesor SMK3. Salah satunya, lewat Pelatihan
Pemahaman dan Penerapan ISO 45001 bertemakan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Tahun 2020. Pelatihan ini diikuti peserta dari Balai BBPK3 Makasar,
Balai K3 Bandung, Balai K3 Jakarta, dan Direktorat Bina K3 Kemnaker dan diselenggarakan di
Jakarta pada Selasa (21/7).
Menurut Iswandi, Sertifikasi ISO 45001 adalah Standar Internasional yang menentukan
persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Sertifikasi ISO 45001
memungkinkan suatu organisasi berintegrasi dengan sistem manajemen yang lain, seperti ISO
9001 2015, ISO 14001 2015 sesuai dengan ketentuan dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan.
Kemnaker meningkatkan kompetensi para asesor SMK3 dengan mengadakan pelatihan pada
Selasa (21/7) di Jakarta. (Foto: Dok.Kemnaker) Karena itu, kata Iswandi, diperlukan persiapan
dalam membentuk asesor yang berkualifikasi dan bersertifikat, Hal itu disebut berkaitan dengan
penguatan kelembagaan, serta untuk menjamin penyelenggaraan penilaian yang kompeten dan
kredibel.
"Saya berharap semoga dari kegiatan ini dapat memberikan multiplier effect bagi terwujudnya
Budaya K3 di negeri yang kita cintai ini." kata Iswandi.
Direktur Bina K3, Muhammad Idham, saat membuka Pelatihan Pemahaman dan Penerapan ISO
45001 pada hari Selasa, 21 Juli 2020, menyatakan harap agar pelatihan dapat membentuk
membentuk Assessor Kompetensi yang kompeten dan kredibel, serta memahami standar ISO
45001: 2018 mengenai penerapan SMK3 berdasarkan ISO guide 8 (Annex SL).
"Dari pelatihan ini peserta mampu melakukan proses migrasi terhadap dokumentasi yang dimiliki
(manual, prosedur dak IK) dan mengetahui perbedaan OHSAS 18001:2007 dengan ISO
45001:2018, mengerti dan memahami klausul yang ada di ISO 45001:2018, mengevaluasi
pemenuhan peraturan perundang-undangan K3 terkait ISO," kata Muhammad Idham.
(rea).
180