Page 220 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 JULI 2020
P. 220

Dugaan penyelewengan anggaran ditemukan CBA di kementerian yang dipimpin Ida Fauziyah
              itu terkait kegiatan publikasi dan sosialisasi program pengembangan dan perluasan kesempatan
              kerja dalam rangka mendukung pencegahan penyebaran Covid-19. Lelang proyek ditemukan
              banyak kejanggalan.

              KPK JANGAN CUMA OMDO, PERIKSA MENAKER!

              Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus memenuhi janji menindak tegas pihak-
              pihak yang menyelewengkan dana terkait Corona atau Covid-19. Jika tidak, Komjen Firli Bahuri
              cs hanya omdo alias omong doang.

              Dugaan penyelewengan antara lain muncul di Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker). Center
              for Budget Analysis (CBA) meminta komisi anti rasuah membuka penyelidikan.

              Dugaan penyelewengan anggaran ditemukan CBA di kementerian yang dipimpin Ida Fauziyah
              itu terkait kegiatan publikasi dan sosialisasi program pengembangan dan perluasan kesempatan
              kerja dalam rangka mendukung pencegahan penyebaran Covid-19. Lelang proyek ditemukan
              banyak kejanggalan.

              "Panggil  dan  periksa  Menteri  Ida  Fauziyah  untuk  dimintai  keterangan,"  ucap  Koordinator
              Investigasi CBA Jajang Nurjaman, Kamis 23 Juli 2020.
              Kejanggalan, sebut Jajang, pihak yang dimenangkan Kemnaker yakni PT Weharima Ristuina
              dengan  nilai  proyek  yang  disepakati  Rp  9,5  miliar  lebih.  Padahal,  harga  yang  ditawarkan
              perusahaan itu dalam proses lelang menempati urutan tujuh. Selain Menteri Ida, penyelidikan
              juga bisa dilakukan dengan memeriksa Pokja ULP dan PPK terkait.

              Alasan penunjukkan PT Weharima Ristuina karena pertimbangan penilaian kualitas, menurut
              Jajang, juga tidak tepat. Sebab, katanya, perusahaan yang sama mendapatkan proyek publikasi
              di Kemnaker tahun 2019 yang juga diwarnai kejanggalan dan masalah.
              Proyek Kemnaker yang dimenangkan PT Weharima Ristuina pada 2019 adalah publikasi dan
              sosialisasi  kebijakan  pengaturan  tenaga  kerja  dalam  negeri  di  media  videotron  dan  televisi.
              Spesifikasi proyek berupa iklan layanan masyarakat di stasiun televisi lokal dan nasional dengan
              menghabiskan anggaran Rp7,7 miliar lebih.
              "Temuan CBA, dugaan penyalahgunaan anggaran dalam proyek ini berupa dugaan mark up
              dalam penentuan harga perkiraan sendiri (HPS) yang tidak rasional. Dalam tahapan pelaporan
              pihak Kemnaker melaporkan harga perkiraan untuk 5 eksemplar dalam HPS dan RAB mulai dari
              laporan  awal,  laporan  antara,  sampai  laporan  akhir  sebesar  Rp43  juta.  Padahal  biaya
              sesungguhnya hanya Rp 8,8 juta. Artinya, ada selisih sebesar Rp 34,2 juta," demikian kata
              Jajang Nurjaman.

              Ketua  KPK    Komjen  Firli  Bahuri  sebelumnya  mengatakan  lembaganya  bekerja  keras  untuk
              mencegah terjadinya tindak pidana korupsi terkait penggunaan dana untuk penanganan Covid-
              19. Firli menegaskan, KPK tak segan memberikan hukuman berat terhadap pelaku korupsi dana
              penanganan Covid-19.

              "Sejak  pandemik  Covid-19,  KPK  telah  bekerja  keras  untuk  mencegah  supaya  tidak  terjadi
              korupsi. KPK koordinasi dengan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah),
              BPKP  (Badan  Pengawasan  Keuangan  dan  Pembangunan),  BNPB  (Badan  Nasional
              Penanggulangan  Bencana),dan  kementerian/lembaga.  KPK  juga  melakukan  'monitoring'  atas
              pelaksanaan program pemerintah," kata Firli, Senin 15 Juni 2020.

              Filri  menegaskan  hal  tersebut  sebagai  respons  atas  pernyataan  Presiden  Jokoiw  yang
              mempersilakan aparat penegak hukum untuk "menggigit" pejabat maupun para pelaksana yang
                                                           219
   215   216   217   218   219   220   221   222