Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 SEPTEMBER 2020
P. 39

"Bagaimana dengan 2021? Pemerintah akan melihat efektivitas program [subsidi gaji] ini dalam
              mendongkrak perekonomian nasional," ujar Ida di Jakarta, Kamis (3/9/2020).
              Selain efektivitas program, Ida mengatakan keberlanjutan program subsidi gaji juga bergantung
              kepada  kondisi  perekonomian  negara  pada  2021  mendatang.  Terkait  dengan  hal  tersebut,
              lanjutnya, pemerintah terus melakukan evaluasi.

              Peluncuran Bantuan Subsidi Upah (BSU) dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Agustus
              2020. Melalui program itu, pemerintah memberikan subsidi kepada pekerja formal yang memiliki
              upah di bawah Rp5 juta dengan nilai bantuan Rp600.000 per bulan selama 4 bulan.

              Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar
              menilai perlu dilakukan percepatan eksekusi subsidi gaji dengan mempercepat proses validasi.

              "Sehingga setiap pekan bisa ditransfer 4 - 5 juta rekening peserta. Dengan demikian pada pekan
              ketiga September tahap pertama selesai. Kalau saat ini hanya ditargetkan 2,5 sampai 3 juta per
              minggu sejak kemarin, maka target 15,7 juta akan selesai di minggu pertama Oktober 2020,"
              ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.

              Apabila pemberian BSU tahap pertama sebesar Rp1,2 juta dilakukan di akhir September atau
              pada pekan pertama Oktober, lanjutnya, maka BSU tersebut akan dikonsumsi di Oktober, yang
              akan dihitung untuk kuartal IV/2020, bukan kuartal III/2020.

              Saat ini, kata Timboel, persoalan yang menghambat percepatan eksekusi BSU ini adalah masih
              ada sekitar 1,6 jutaan rekening yang belum terkumpul, masih ada rekening yang sudah tidak
              aktif, salah kirim nomor rekening (rekening istri yang dikirim), dan sebagainya.

              "Persoalan ini pun harus dicarikan solusi dengan segera agar tidak menghambat eksekusi BSU
              di September ini," tambahnya.
              Terkait sekitar 1,6 juta nomor rekening yang belum terkumpul, pemerintah dapat melakukan
              mitigasi dengan mengumumkan ke peserta BPJS Ketenagakerjaan agar yang belum mengirim
              nomor  rekening  bisa  mendatangi  cabang-cabang  BPJS  Ketenagakerjaan  terdekat  dengan
              membawa identitas dan nomor rekening sehingga bisa dipercepat pengumpulannya.

              Bagi  nomor  rekening  yang  tidak  aktif  maupun  salah  mengirim  nomor  rekening,  BPJS
              Ketenagakerjaan  dinilai  bisa  segera  menghubungi  perusahaan  sehingga  pekerja  bisa
              menggantinya, atau langsung menyerahkan ke cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat.
              "Untuk mengatisipasi adanya pekerja yang belum memiliki nomor rekening maka BSU dapat
              disalurkan via kantor pos. Dengan nama, alamat pekerja serta perusahaan yang terdata di BPJS
              Ketenagakerjaan maka pekerja bisa dihubungi untuk mengambil BSU di kantor pos terdekat,"
              kata Timboel.
              Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia.

















                                                           38
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44