Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 FEBRUARI 2020
P. 32

Title          PESANGON DIKURANGI, BONUS MUNCUL
               Media Name     mediaindonesia.com
               Pub. Date      12 Februari 2020
               Page/URL       https://mediaindonesia.com/read/detail/289465-pesangon-dikurangi-bonus -muncul
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive








               PEMERINTAH menyisipkan insentif bagi para pekerja di dalam Rancangan Undang-
               Undang (RUU) Cipta Kerja. Insentif itu berupa bonus dengan nominal hingga lima
               kali lipat gaji pegawai ketika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).


                Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan pemanis tersebut akan
               berlaku satu tahun setelah undang-undang yang masuk skema omnibus law itu
               disahkan. Secara lebih rinci, insentif tersebut akan diberikan sesuai masa kerja.

                Karyawan yang memiliki masa kerja satu hingga tiga tahun akan mendapat
               tambahan bonus satu kali gaji. Adapun yang tertinggi, yakni hingga lima kali gaji,
               diberikan kepada pekerja yang telah mengabdi lebih dari 12 tahun.

                Ida mengakui bahwa insentif itu diberikan sebagai kompensasi atas pembaruan
               aturan PHK. Dalam ketentuan yang baru, nantinya pekerja yang mengalami PHK
               hanya akan mendapat pesangon sebesar 19 kali gaji, turun dari semula 32 kali gaji.

                "Benefit plus-minus ya karena ada nilai-nilai baru yang tidak ada formulanya di UU
               Nomor 13 (tentang Ketenagakerjaan)," tandas Menaker di Kompleks Istana
               Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

                RUU Cipta Kerja ialah RUU di gerbong omnibus law yang paling banyak mendapat
               sorotan. Tuntutan agar pemerintah membuka akses terhadap draf RUU terus
               didengungkan Serikat Pekerja.

                Pemerintah akhirnya melibatkan pekerja melalui Keputusan Menteri Koordinator
               Bidang Perekonomian No 121 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Pembahasan dan
               Konsultasi Publik Substansi Ketenagakerjaan RUU Cipta Kerja.

                Meskipun begitu, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)
               menyatakan belum menerima draf RUU Cipta Kerja yang tergabung di gerbong
               omnibus law.

                "Kami bertanya kepada Menko Perekonomian, konfederasi buruh mana yang
               menerima omnibus law yang katanya bertemu dan menerima?" kata Presiden KSPSI
               Andi Gani Nena Wea saat seminar tentang omnibus law di Jakarta, kemarin, seperti
               dilansir Medcom.id.

                Andi menuding perancangan omnibus law tidak transparan. Serikat Pekerja yang
               dipimpinnya tidak dilibatkan dalam penyusunan draf. "Bayangkan draf omnibus law




                                                       Page 31 of 185.
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37