Page 208 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 208
Judul Jam Kerja 2 Gelombang, Bupati Bogor: Solusi Tetap Jaga Social
Distancing
Nama Media detik.com
Newstrend Sistem Kerja ASN
Halaman/URL https://news.detik.com/berita/5053536/jam-kerja-2-gelombang-
bupati-bogor-solusi-tetap-jaga-social-distancing
Jurnalis redaksi
Tanggal 2020-06-15 08:08:00
Ukuran 0
Warna Halaman Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PPK & K3
Layanan Korpo
Sentimen positive
Narasumber
neutral - Ade Yasin (Bupati Bogor) Itu merupakan solusi untuk tetap menjaga social distancing
neutral - Ade Yasin (Bupati Bogor) Karena keberangkatan pekerja serentak membuat
penumpukan penumpang dimana-dimana
neutral - Achmad Yurianto (Juru bicara penanganan COVID-19) Di dalam SE tersebut akan
dibagi menjadi 2 tahapan awal mulai kerja dan tentunya akan berimplikasi pada akhir jam kerja.
Kita berharap seluruh institusi yang mempekerjakan ASN, BUMN maupun swasta akan
menggunakan 2 tahapan
neutral - Achmad Yurianto (Juru bicara penanganan COVID-19) Tahap pertama atau gelombang
yang pertama akan memulai pekerjaan mulai 07.00 WIB sampai 07.30 WIB. Diharapkan, dengan
delapan jam kerja, maka akan mengakhiri pekerjaannya di 15.00 WIB sampai 15.30 WIB. Tahap
kedua 10.00 WIB sampai 10.30 sehingga diharapkan mengakhiri jam kerja 18.00 WIB sampai
18.30 WIB
neutral - Achmad Yurianto (Juru bicara penanganan COVID-19) Misalnya pada pekerja yang
memiliki penyakit-penyakit komorbid. Pegawai atau pekerja dengan hipertensi misalnya, pekerja
dengan diabet, dengan kelainan penyakit paru obstruksi menahun diharapkan masih bisa
diberikan kebijakan bekerja di rumah. Demikian juga untuk pekerja yang lansia, diharapkan juga
masih bekerja di rumah
Ringkasan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat mengeluarkan surat edaran (SE) yang
mengatur jam kerja menjadi 2 gelombang untuk wilayah Jabodetabek. Pemerintah Kabupaten
Bogor menilai SE tersebut sebagai solusi untuk tetap menjaga jarak di saat masyarakat hendak
berangkat kerja. Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan pekerja yang bepergian dalam waktu
yang bersamaan membuat antrean berjubel di sejumlah moda transportasi. Penumpukan
penumpang tersebut membuat imbauan jaga jarak menjadi tidak diterapkan.
207