Page 26 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2020
P. 26

DKI TERAPKAN DUA SHIFT KERJA

              Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai awal pekan ini menerapkan secara efektif dua
              jadwal kerja berbeda bagi aparatur sipil negara (ASN), khususnya di lingkungan Pemprov DKI
              Jakarta. Penerapan dua jam kerja tersebut bertujuan mengurangi penumpukan dan interaksi
              pekerja di tempat kerja dan jam-jam sibuk, seperti stasiun dan halte bus.

              Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Ra-syid  Baswedan  mengatakan,  pengaturan  jam  kerja  bagi
              karyawan di Jakarta, baik negeri maupun swasta, diatur dua jam kerja. Ia memaparkan, untuk
              jam kerja ASN, mulai efektif pekan ini di mana sudah dibuat aturannya minimal selisih atau jeda
              antar shift kerja antara dua hingga tiga jam.

              "Jam kerja, baik ASN maupun swasta, itu sudah dibuatkan jeda dalam aturannya minimal dua
              jam," kata Anies saat meninjau peijalanan penumpang di Stasiun Bogor, Senin (15/6).
              Tujuannya, kata dia, untuk menghindari kepadatan pekerja yang akan menuju Jakarta. Anies
              menekankan, ini semua dikerjakan bukan sekadar untuk memenuhi peraturan, melainkan untuk
              keselamatan pekerja dan keselamatan seluruh masyarakat.

              "Saya berharap masyarakat menjalani peraturan sistem shift kerja dengan baik sesuai aturan
              untuk melindungi kesehatan seluruh masyarakat terkait wabah Covid-19," ujar dia.

              Di  tempat  yang  sama,  Wali  Kota  Bogor,  Bima  Arya,  mengakui  pada  awal  pekan  ini  kondisi
              antrean di Stasiun Bogor jauh lebih baik dari pekan lalu. Ia melihat ada tiga hal mengapa terjadi
              pembahan pengurangan penumpukan penumpang, baik pekerja/kaiyawan maupun masyarakat
              umum yang menaiki kereta listrik.

              Pertama, karena ada bus bantuan dari Jakarta 30 unit dan 10 unit bus dari BPTJ, ditambah
              Pemkot Bogor 10 bus jadi 50. .Jadi, menurut dia, penumpang relatif lebih cair. "Kedua, sistem
              antrean  yang  jauh  lebih  baik  oleh  teman-teman  KAI  dan  KCI  sehingga  lebih  rapi,  tidak
              menumpuk," kata Bima.

              Ketiga, lanjut dia, ada data banyak penumpangyang memilih berangkat lebih awal mulai malam
              dibanding Senin pagi. Hal itu juga bisa jadi karena mulai dijalankannya secara efektif dua jadwal
              jam kerja atau shift kerja, terutama bagi ASN DKI Jakarta.

              ".Jadi, situasinya walaupun masih padat, tapi jauh lebih bisa kita urai," ujar dia

              Bima  menekankan,  penguraian  penumpang  seperti  ini  akan  terus  dievaluasi,  termasuk  juga
              dampak pengaturan shift jam kerja yang dibelah menjadi dua. Penerapan dua shift kerja ini,
              lanjut dia, masih belum maksimal karena baru menjangkau ASN, BUMD, dan sebagian swasta
              yang menerapkan. Ia berharap sistem ini lebih maksimal hingga dua shift kerja bisa diterapkan
              ke semua pekerja.

              "Mudah-mudahan  ini  berjalan  baik  karena  harus  dicatat,  ini  belum  sampai  50  persen
              penumpang. Jadi, ketika lebih lagi, tentunya harus ada koordinasi lebih lanjut," kata Bima.
              Sebelumnya, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta menyatakan sudah mengeluarkan
              surat  edaran  soal  kerja  shift  sejak  Jumat  (12/6)  terkait  surat  serupa  yang  dikeluarkan
              Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

              Kepala  Badan  Kepegawaian  Daerah  (BKD)  DKI  Jakarta,  Chaidir,  mengatakan,  Pemprov  DKI
              Jakarta telah memberlakukan sistem kerja dua shift mulai Senin (8/6) lalu dengan berlandas
              pada  Surat  Edaran  Sekretaris  Daerah  DKI  Jakarta  Nomor  38/SE/2020  tentang  Sistem  Kerja
                                                           25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31