Page 128 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2021
P. 128
Ringkasan
Perkebunan kelapa sawit, merupakan salah satu sektor indutri yang berperan penting terhadap
perekonomian Indonesia. Sektor kelapa sawit, identik dengan pekerjaan yang menyerap banyak
tenaga kerja dengan mayoritas tingkat pendidikan rendah.
KEMNAKER PERJUANGKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PEKERJA KELAPA
SAWIT
Dirjen PHI Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri.
Jakarta,. Perkebunan kelapa sawit, merupakan slah satu sektor indutri yang berperan penting
terhadap perekonomian Indonesia. Sektor kelapa sawit, identik dengan pekerjaan yang
menyerap banyak tenaga kerja dengan mayoritas tingkat pendidikan rendah.
"Dilandasi hal itu, Kemnaker mengupayakan terwujudnya hubungan industrial yang harmonis
dan berkeadilan di sektor kelapa sawit. Guna meningkatkan kesejahteraan pekerja kelapa sawit
yang notabene berpendidikan rendah itu," ucap Dirjen PHI- Jamsos (Pembinaan Hubungan
Industrial- Jaminan Sosial)- Kemnaker, Indah Anggoro Putri, Selasa (14/9). Saat memberikan
arahan secara virtual pada Dialog UU Cipta erja Klaster Ketenagakerjaan bidang Persyaratan
Kerja pada Sektor Sawit, di Jakarta.
Dijelaskan, data Kementerian Pertanian (Kementan) taun 2019, menunjukkan jumlah petani
kelapasawit ada 2,67 juta orang, dari jumlah tenaga kerja sebanyak 4, 42 juta pekerja. Jumlah
tersebut terdiri dari 4 juta atau 90,68% pekerja kelapa sawit di perkebunan swasta nasional.
Lalu 321 ribu orang (7,26%) pekerja kelapa sawit perkebunan besar milik negara. Serta 91 ribu
orang (2,07%) pekerja kelapa sawit perkebunan swasta asing.
"Hubungan kerja pekerja/buruh sektor perkebunan sawit, sebagian besar dilakukan dengan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Termasuk didalamnya pekerja harian. Hal ini
berdampak pada perlindungan dan syarat kerjanya tentang PKWT, Alih Daya, Waktu Kerja,
Waktu Istirahat dan Pemutusan Hubungan Kerja," ungkap Dirjen.
Dikatakan, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) bulan November 2020, jumlah total
luas area kelapa sawit di Indonesia, mencapai 14,60 juta hektar. Dari luasan tersebut,
Perkebunan Besar Negara (PBN), memiliki sebagian kecil, yaitu 614.756 hektar (4,29%) saja.
Selebihnya, sebagian besar digarap oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS), yakni 55,09% atau
seluas 7.892.706 hektar, dari total produksi minyak sawit Indnesia.
"Oleh karena itu, sektor kelapa sawit menjadi salah satu isu hubungan industrial yang perlu
diperhatikan. Khususnya mengenai perlindungan tenaga kerjanya," kata Dirjen.
Dinyatakan, pemerintah berkepentingan agar produk-produk hasil industri, dapat diterima secara
kompetitif di pasar global. Dlam konteks ini, bebrapa pembeli/buyers, terkadang menghendaki
adanya standar produksi yang harus dipenuhi oleh perusahaan atau industri.
"Terkait sektor ketenagakerjaan, perlu adanya penerapan standar kerja layak (dede nt work) di
sektor kelapa sawit. Kondisi hubungan kerja di sektor kelapa sawit tidak terlepas dari dukungan
127