Page 153 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2021
P. 153
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus mengupayakan terwujudnya hubungan
industrial yang harmonis dan berkeadilan di sektor kelapa sawit guna meningkatkan
kesejahteraan pekerja di sektor tersebut. Pasalnya, sektor kelapa sawit merupakan salah satu
sektor industri yang berperan penting terhadap perekonomian Indonesia.
KEMENAKER UPAYAKAN KESEJAHTERAAN BAGI PEKERJA SEKTOR KELAPA SAWIT
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus mengupayakan terwujudnya hubungan
industrial yang harmonis dan berkeadilan di sektor kelapa sawit guna meningkatkan
kesejahteraan pekerja di sektor tersebut. Pasalnya, sektor kelapa sawit merupakan salah satu
sektor industri yang berperan penting terhadap perekonomian Indonesia.
"Ini karena sektor kelapa sawit identik dengan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja
dengan tingkat mayoritas pendidikan rendah," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-Jamsos) Kemenaker Indah Anggoro Putri dalam
siaran pers, Rabu (15/9).
Putri menjelaskan, data Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2019 menunjukkan jumlah
petani kelapa sawit sebanyak 2,67 juta orang dan jumlah tenaga kerja sebanyak 4,42 juta
pekerja. Jumlah tersebut terdiri dari 4 juta atau 90,68% pekerja kelapa sawit besar swasta
nasional; 321.000 atau 7,26% pekerja kelapa sawit besar milik negara; dan 91.000 atau 2,07%
pekerja kelapa sawit besar milik swasta asing.
Dia menambahkan, hubungan kerja pekerja/buruh sektor perkebunan sawit sebagian besar
dilakukan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), termasuk di dalamnya pekerja
harian. "Ini berdampak pada perlindungan dan syarat kerjanya tentang Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan Pemutusan Hubungan Kerja,"
ucap Putri.
Putri menambahkan, berdasarkan data BPS bulan November tahun 2020, jumlah total luas area
kelapa sawit di Indonesia mencapai sekitar 14,60 juta hektar. Dari luasan tersebut, Perkebunan
Besar Negara (PBN) memiliki sebagian kecil yaitu 614.756 hektar atau 4,29%.
Sementara sebagian besar diusahakan oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS) yaitu sebesar 55,09
persen atau seluas 7.892.706 hektar dari total produksi minyak sawit Indonesia. "Oleh karena
itu, sektor kelapa sawit menjadi salah satu isu hubungan industrial yang perlu diperhatikan,
khususnya mengenai perlindungan tenaga kerjanya," kata Dirjen Putri.
Putri menyebut, pemerintah berkepentingan agar produk-produk hasil industri dapat diterima
secara kompetitif di pasar global. Dalam konteks ini beberapa pembeli/buyers terkadang
menghendaki adanya standar-standar produksi yang harus dipenuhi oleh perusahaan atau
industri.
"Terkait sektor ketenagakerjaan perlu adanya penerapan standar kerja layak di sektor kelapa
sawit," terang Putri.
152