Page 164 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2021
P. 164
Ringkasan
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ), Indah Anggoro Putri, mengatakan, sektor
kelapa sawit merupakan merupakan salah satu sektor industri yang berperan penting terhadap
perekonomian Indonesia. Untuk itu, Kemnaker terus mengupayakan terwujudnya hubungan
industrial yang harmonis dan berkeadilan di sektor kelapa sawit guna meningkatkan
kesejahteraan pekerja di sektor tersebut.
KEMNAKER TERUS WUJUDKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI SEKTOR KELAPA
SAWIT
Jakarta, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (Jamsos) Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ), Indah Anggoro Putri, mengatakan,
sektor kelapa sawit merupakan merupakan salah satu sektor industri yang berperan penting
terhadap perekonomian Indonesia.
Untuk itu, Kemnaker terus mengupayakan terwujudnya hubungan industrial yang harmonis dan
berkeadilan di sektor kelapa sawit guna meningkatkan kesejahteraan pekerja di sektor tersebut.
"Ini dikarenakan sektor kelapa sawit identik dengan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga
kerja dengan tingkat mayoritas pendidikan rendah," kata Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro
Putri saat memberikan arahan secara virtual pada "Dialog Undang-Undang Cipta Kerja Klaster
Ketenagakerjaan Bidang Persyaratan Kerja pada Sektor Sawit" di Jakarta, Selasa (14/9/2021).
Putri menjelaskan, data Kementerian Pertanian (Kemtan) tahun 2019 menunjukkan jumlah
petani kelapa sawit sebanyak 2,67 juta orang dan jumlah tenaga kerja sebanyak 4,42 juta
pekerja.
Jumlah tersebut terdiri dari 4 juta atau 90,68 persen pekerja kelapa sawit besar swasta nasional;
321 ribu atau 7,26 persen pekerja kelapa sawit besar milik negara; dan 91 ribu atau 2,07 persen
pekerja kelapa sawit besar milik swasta asing.
Ia mengatakan, hubungan kerja pekerja/buruh sektor perkebunan sawit sebagian besar
dilakukan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), termasuk di dalamnya pekerja
harian.
"Ini berdampak pada perlindungan dan syarat kerjanya tentang perjanjian kerja waktu tertentu
(PKWT), alih daya, waktu kerja, waktu istirahat dan pemutusan hubungan kerja (PHK)," ucapnya.
Putri menambahkan, berdasarkan data BPS bulan November tahun 2020, jumlah total luas area
kelapa sawit di Indonesia mencapai sekitar 14,60 juta hektar. Dari luasan tersebut, perkebunan
besar negara (PBN) memiliki sebagian kecil yaitu 614.756 hektar atau 4,29 persen; sementara
sebagian besar diusahakan oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS) yaitu sebesar 55,09 persen atau
seluas 7.892.706 hektar dari total produksi minyak sawit Indonesia.
"Oleh karena itu, sektor kelapa sawit menjadi salah satu isu hubungan industrial yang perlu
diperhatikan, khususnya mengenai perlindungan tenaga kerjanya," kata Putri.
163