Page 11 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 11
Ringkasan
Jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang meninggal dunia sejak Januari 2020- Juli 2021
yang diiringi oleh pandemi Covid-19 mencapai 841 orang. Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja
Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan, data jumlah PMI yang meninggal
tersebut diperoleh dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Sementara itu, jumlah PMI
yang kembali ke Tanah Air dalam kondisi sakit sebanyak 1.105 orang, PMI yang bermasalah
35.501 orang dan 661 orang yang pulang dengan status masih sebagai calon PMI.
841 PEKERJA MIGRAN MENINGGAL SELAMA PANDEMI, PENGIRIMAN PMI JADI
SOROTAN
Jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang meninggal dunia sejak Januari 2020 - Juli 2021
yang diiringi oleh pandemi Covid-19 mencapai 841 orang. Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja
Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan, data jumlah PMI yang meninggal
tersebut diperoleh dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Sementara itu, jumlah PMI yang kembali ke Tanah Air dalam kondisi sakit sebanyak 1.105 orang,
PMI yang bermasalah 35.501 orang dan 661 orang yang pulang dengan status masih sebagai
calon PMI.
"Kejadian pada masa Covid-19 itu, calon PMI yang pergi tapi tidak jadi bekerja masih dalam
status calon PMI cukup banyak. Begitu pula yang meninggal juga banyak, ini persoalan klasik.
Seharusnya pemerintah bisa melindungi PMI yang keluar itu," kata Timboel kepada JIBI/Bisnis,
Minggu (10/10/2021).
"Ada UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan PMI tapi nyatanya sepanjang 2020 hingga
2021 masih banyak kasus yang pulang sudah menjadi mayat, yang status pulang masih sebagai
calon PMI. Artinya di sana dia tidak bekerja, punya masalah," kata dia.
Dengan demikian, dia meminta pemerintah untuk menegakkan secara serius amanat UU untuk
melindung PMI di luar negeri.
"Negara tujuan itu harus punya jaminan sosial, jadi tidak hanya mengirim saja tetapi dicek juga
di sana kalau masih ada kasus-kasus calon PMI di sana tidak bekerja," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kemenaker siap memberangkatkan 88.973 calon PMI ke 22
negara tujuan penempatan seiring melandainya kurva pandemi tahun ini. Merujuk perhitungan
Bank Dunia, 88.973 calon PMI itu berpotensi menghasilkan devisa sekitar Rp1,5 triliun.
Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan sampai dengan akhir Agustus 2021,
jumlah penempatan PMI sudah mencapai 46.043 orang. Kendati demikian, pencapaian itu masih
relatif kecil jika dibandingkan dengan realisasi penempatan yang mencapai 260 ribu orang setiap
tahunnya.
"Banyaknya negara favorit PMI masih menutup diri terhadap masuknya PMI ke negara tersebut,
seperti Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Brunei Darussalam dan Jepang," kata Anwar melalui
keteragan tertulis kepada Bisnis, Minggu (10/10/2021).
Berdasarkan Kepdirjen Nomor 3/2748/PK.02.02/VIII/2021, terdapat 56 negara penempatan
yang membuka pintu masuk bagi PMI ke negara mereka.
Namun demikian, sebagian besar negara itu bukan menjadi pilihan favorit bagi PMI.
10