Page 14 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 14

MENKO PMK MUHADJIR INGATKAN HAK PEKERJA MIGRAN HARUS DIPENUHI

              Menko Bidang Manusia dan Pembangunan PMK Muhadjir Effendy menegaskan pekerja migran
              Indonesia (PMI) harus mendapatkan jaminan hak mereka selama bekerja di luar negeri hingga
              pulang  kembali  ke  Tanah  Air.  Hal  tersebut  sebagai  tindak  lanjut  yang  menjadi  arahan  dari
              Presiden Joko Widodo.

              "Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  harus  mengawasi  betul-betul  dan
              memperhatikan persyaratan calon PMI yang mau berangkat, apa semua sudah terpenuhi dan
              mengawasi selama berada di luar negeri. Harus ada jaminan tentang hak-hak mereka, bahkan
              kembali ke Tanah Air jangan sampai dia tidak dilayani dengan baik. Semuanya harus kita lakukan
              secara sistemik dan dipastikan semuanya berjalan seperti yang kita harapkan," ujar Muhadjir,
              usai  menjadi  pembicara  di  Rakornas  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI),
              sebagaimana dikutip dalam keterangannya, akhir pekan kemarin.

              Terkait maraknya sindikat penempatan ilegal, Muhadjir minta agar pihak terkait turun tangan
              menyelesaikan kasus tersebut. Dia menyebutkan ada pihak-pihak yang bertanggung jawab dan
              itu  sudah  ada  masing-masing  kementerian  dan  lembaga  yang  menangani,  yakni  kepolisian,
              imigrasi, dan pihak terkait lainnya.

              "Jika  sudah  bekerja  di  luar  negeri  ada  duta  besar  dan  ada  yang  bertanggung  jawab  untuk
              mengatasi ini. Yang tidak kalah penting adalah dari pihak pekerja migran itu sendiri," ujarnya.

              Ditemui  di  tempat  yang  sama,  Menteri  Ketenagakerjaan  dan  Transmigrasi  Ida  Fauziyah
              mengatakan,  perlindungan  kepada  PMI  diberikan  mulai  dari  sebelum  berangkat  bekerja  ke
              negara penempatan hingga kembali ke Indonesia.

              "Sebenarnya perlindungan itu paripurna dari mulai berangkat hingga kembali ke Tanah Air. Kita
              sekarang sedang mendorong untuk lebih mempermudah prosedurnya, para Calon PMI bisa ke
              LTSM yang ada di provinsi dan kabupaten kota yang menjadi kantong PMI," kata Menaker Ida
              Fauziyah.

              Lebih lanjut dijelaskan oleh Menaker Ida, ketika PMI berangkat dan sudah bekerja maka yang
              akan melakukan pengawasan adalah perwakilan dan atase ketenagakerjaan yang tersebar di 13
              negara. Kemudian, jika PMI kembali ke Indonesia, maka yang bertanggung jawab melakukan
              pengawasan  ialah  pemerintah  pusat  dan  pemerintah  setempat,  termasuk  Kementerian  Luar
              Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan RAM, dan BP2MI.

              "Sebenarnya dalam UU Nomor 78 dan 17 (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
              tahun 2014) itu sudah diatur bagaimana bentuk perlindungannya, sehingga yang dibutuhkan
              sekarang adalah sinergi antar kementerian dan lembaga agar perlindungan bisa dilakukan secara
              maksimal," kata Menaker. a bori



















                                                           13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19