Page 258 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 258

positive  -  Airlangga  Hartarto  (Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Indonesia)  Dengan
              regulasi  tersebut  kembali  ada  kesempatan  kepada  calon  PMI  untuk  di  negara  penempatan
              dengan  tentunya  diharapkan  prinsip  perlindungan  dan  protokol  kesehatan.  Tantangan  lain
              adalah menjamin tersedianya anggaran daerah yang cukup untuk melaksanakan pembebasan
              biaya dan penempatan PMI serta memastikan agar perusahaan penempatan PMI bertanggung
              jawab terhadap proses pemenuhan hak-hak PMI selama bekerja

              positive  -  Airlangga  Hartarto  (Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Indonesia)  Dengan
              regulasi  tersebut  kembali  ada  kesempatan  kepada  calon  PMI  untuk  di  negara  penempatan
              dengan  tentunya  diharapkan  prinsip  perlindungan  dan  protokol  kesehatan.  Tantangan  lain
              adalah menjamin tersedianya anggaran daerah yang cukup untuk melaksanakan pembebasan
              biaya dan penempatan PMI serta memastikan agar perusahaan penempatan PMI bertanggung
              jawab terhadap proses pemenuhan hak-hak PMI selama bekerja.



              Ringkasan

              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mengungkapkan  bahwa  dalam
              lima tahun terakhir sebelum Pandemi Covid-19, penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
              rata-rata mencapai 234.000 orang per tahun. Negara-negara penempatan terbesar PMI datang
              dari Hongkong, Taiwan dan Malaysia.



              MENKO AIRLANGGA: JUMLAH PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN RI TURUN 80%

              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mengungkapkan  bahwa  dalam
              lima tahun terakhir sebelum Pandemi Covid-19, penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
              rata-rata mencapai 234.000 orang per tahun. Negara-negara penempatan terbesar PMI datang
              dari Hongkong, Taiwan dan Malaysia.

              “Pada umumnya bekerja sebagai domestic worker, caregiver, general worker, plantation worker
              dan operator.” ujar Menko Airlangga pada Rakornas BP2MI, Jumat (08/10).

              Menko Airlangga menuturkan bahwa selain berkontribusi dalam perluasan kesempatan kerja,
              PMI turut memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional. Sebelum pandemi Covid-19,
              rata-rata  remitansi  PMI  dari  tahun  2015-2019  mencapai  9,8  miliar  dolar  AS  per  tahun  yang
              sebagian besar berasal dari Arab Saudi, Malaysia dan Taiwan.

              Kendati potensi penempatan PMI sangat besar, tambah Menko, juga dibarengi dengan sejumlah
              tantangan, antara lain 63 persen PMI hanya berpendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama
              (SMP) atau di bawahnya. Selain itu, lebih dari 50 persen PMI masih bekerja di sektor informal
              dan penempatannya banyak juga yang tergolong non-prosedural.

              Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa Pemerintah menjalankan sejumlah program
              dalam rangka menghadapi berbagai tantangan dan mendorong perlindungan kepada PMI.

              “Berbagai  program  antara  lain kredit  usaha  rakyat  untuk Pekerja  migran  yang  telah tersalur
              sebesar  372  miliar  hingga  Desember  2020.  Selain  itu,  untuk  peningkatan  kompetensi
              dilaksanakan  Balai  Latihan  Kerja  untuk  pelatihan  tertentu.  Adapun  bentuk  purna  PMI,  PMO
              program  kartu  Prakerja  dan  BP2MI  bekerja  sama  untuk  mendirikan  posko  pendampingan
              pendaftaran program kartu Prakerja di 92 titik di seluruh Indonesia.” papar Airlangga.





                                                           257
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263