Page 373 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 OKTOBER 2021
P. 373
"Kalau ada orang masuk, khususnya dari negara yang mungkin ada varian Mu, maka karantina
memang harus dilakukan secara ketat dan juga harus dilakukan dalam satu atau dua kali masa
inkubasi, jadi 7 sampai 14 hari," katanya.
Tjandra melanjutkan, jika ada keluhan yang mengarah kepada gejala Covid-19, maka perlu
dilakukan WGS. "Supaya ketahuan ada atau tidaknya varian Mu. Kalau bisa pengawasan
terhadap mereka ini dilakukan selama 1 bulan penuh," ujarnya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan
(Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa hingga hari ini belum ada laporan tentang
penularan varian Mu di Indonesia. Meski demikian, pemerintah akan memperketat kebijakan dan
pemeriksaan pelaku perjalanan dari luar negeri. Terutama yang baru kembali dari negara asal
varian baru tersebut seperti Kolombia dan Ekuador.
Pemerintah, kata Nadia, selalu melakukan sequencing terhadap kasuskasus yang masuk di
Indonesia ataupun dari penularan lokal. Saat ini kapasitas laboratorium pemeriksaan WGS yang
Indonesia miliki mampu mendeteksi sampel varian Covid-19 dalam waktu rata-rata 4 hingga 5
hari. Dengan kapasitas tersebut, para pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif dapat
dipantau jenis variannya secara lebih cepat.
"Dan Satgas bisa mengisolasi pelaku perjalanan luar negeri yang sudah terkonfirmasi di fasilitas
layanan kesehatan seperti rumah sakit atau isolasi terpusat," kata Nadia kepada Gatra. Jika
merujuk pada data, 2,24% warga negara Indonesia yang kembali dari perjalanan luar negeri
teridentifikasi positif setelah kembali ke Indonesia, meski hasil tes dari negara kedatangan
dinyatakan negatif.
Pada periode 1-31 Agustus 2021 di pintu masuk Jakarta, misalnya, terdapat 4,5% pelaku
perjalanan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari jumlah total kedatangan 36.722 orang.
Negara kedatangannya mencakup Arab Saudi (15%), Malaysia (8%), Uni Emirat Arab (3%),
Korea Selatan (2%), dan Jepang (2%).
Sementara itu, pada periode 1-6 September, dari pintu masuk yang sama, terdapat 2% pelaku
perjalanan internasional terkonfirmasi positif dari jumlah total kedatangan 7.179 orang. Negara
kedatangannya mencakup Arab Saudi (7%), Malaysia (7%), Turki (3%), Uni Emirat Arab (2%),
dan Singapura (2%).
"Untuk itu, kami mengimbau agar pintu masuk ke Indonesia seperti bandar udara dan pelabuhan
untuk terus memperketat prosedur skrining dan pengawasan," ucap Nadia. Hal-hal yang menjadi
kewajiban bagi Satgas di pintu masuk adalah melakukan pemeriksaan PCR pada hari pertama
kedatangan, lalu dilanjutkan dengan menjalankan karantina sampai dengan hari kedelapan bila
pemeriksaan hasil pertamanya negatif.
Pada hari ketujuh dilakukan pemeriksaan PCR kedua saat yang bersangkutan masih menjalani
karantina. Bila hasil pemeriksaan PCR yang kedua negatif, baru seseorang dinyatakan selesai
melakukan karantina.
Namun, bila pada hasil pemeriksaan PCR kedua positif, maka yang bersangkutan harus
melanjutkan isolasi terpusat maupun perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit.
Data Kemenkes juga menyebut, 65% dari kasus positif yang masuk ke Indonesia melalui pintu
masuk Jakarta belum divaksinasi. Pemerintah mengimbau agar orang yang akan masuk ke
Indonesia dari luar negeri, baik WNA maupun WNI, agar dapat divaksinasi terlebih dahulu di
negara asal kedatangannya.
372