Page 17 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2021
P. 17

Pria  yang  pernah  menjabat  Wakil  Bupati  Banyuwangi  itu  kemarin  (6/2)  menyosialisasikan
              kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) di hadapan ratusan pimpinan perusahaan. Sosialisasi
              berlangsung di Hotel Aston. Menurut Kadir, rendahnya pertumbuhan ekonomi Banyuwangi di
              tengah masa pandemi Covid-19 disebut sebagai salah satu penyebab kecilnya kenaikan UMK
              tahun  2022.  Indikator  tersebut  juga  dilakukan  di  tingkat  provinsi  yang  akhirnya  merembet
              kepada penentuan besaran UMK di daerah.

              Dia  menyebutkan  ketetapan  besaran  IJMK  Banyuwangi  Rp  2.355.662,91.  Besaran  tersebut
              sesuai dengan SK Gubem ur Jawa Timu r Nomor 188/803/Kpts/013/2021 tentang Upah Minimum
              Kabupaten/ Kota di Jawa Timur Tahun2022.

              "Kita sampaikan kepada semua pemangku kepentingan, mulai dari asosiasi, serikat buruh, dan
              perusahaan agar memahami kenaikan UMK pada tahun ini meski angkanya tidak sesuai dengan
              harapan," kata Kadir.

              Kedinya  kenaikan  UMK  tak  lepas  dari  faktor  pertumbuhan  ekonomi  di  Banyuwangi  di  masa
              pandemi.

              "Kenaikan UMK hanya 0,63 persen. Kami berharap semua pihak bisa menerima besaran angka
              tersebut. Di tengah situasi ekonomi yang masih belum menentu, masyarakat patut bersyukur
              karena masih ada kenaikan meskipun jumlahnya tidak terlalu besar.” kata dia.
              Dalam  sosialisasi  kemarin,  Kadir  meminta  agar  perusahaan  bisa  segera  menyesuaikan
              pengupahan terhadap UMK terbaru. Pihaknya bisa memahami ada perusahaan yang menyatakan
              diri pailit akibat pandemi.

              "Kami  bersama  Dewan  Pengupahan  akan  turun  ke  lapangan.  Kami  akan  melihat  bagaimana
              perusahaan bisa menerapkan UMK. Tentunya juga melihat kemampuan dan kesepakatan kedua
              pihak. Selama ini ada penisahaan yang membayar karyawan melebihi UMK. Ada yang pas, ada
              pula yang kurang. Nanti kita lihat dulu kondisinya," tegasnya.
              Koordinatir Dewan Pengupahan bagian ritel, Sofyan Yazid menambahkan, kondisidi lapangan
              untuk usaha ritel selama ini cukup variatif. Ada supermarket atau toko ritel yang bisa menggaji
              sesuai UMK. Sebaliknya, ada perusahaan yang tidak mampu menggaji sesuai UMK.

              Khusus  yang  menerima  standar  UMK  biasanya  adalah  para  karyawan.  Sedangkan  pekerja
              kontrak seperti pramuniaga biasanya digaji kurang dari UMK dengan alasan sering dirotasi. Di
              lapangan, rotasi atau perputaran pekerja di supermarket atau toko ritel cukup cepat. Itu yang
              kerap menjadi salah satu alasan toko tidak menggaji pekerja sesuai UMK.

              "Dewan Pengupahan punya rumus untuk menghitung apakah perusahaan ini kuat atau tidak
              mengaji karyawan sesuai UMK. Ada proporsi yang kita lihat. Tapi kami lihat tahun ini kenaikan
              UMK cukup rendah, seharusnya perusahaan bisa menyesuaikan,"kata Sofyan. (fre/aif/ci)

              “Kita sampaikan kepada semua pemangku kepentingan, mulai dari asosiasi, serikat buruh, dan
              perusahaan  agar  memahami  kenaikan  UMK  meski  angkanya  tidak  sesuai  dengan  harapan."
              (ABDUL KADIR-Kepala Disnakertrans)

              **

              Kami mendorong kinerja tiga bidang. Di Bidang Perikanan Tangkap saat ini ada permasalahan
              overfishing, maka perlu ditingkatkan sebagai alternatif pengganti ikan laut." (AUEF RACHMAN
              KARTIONO-Kadis Perikanan)





                                                           16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22