Page 85 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MEI 2019
P. 85

"LPSK prihatin atas peristiwa itu ketemu E dan S apa yang dialaminya. Kami
                  sudah mendengar cerita kedua korban, mereka sudah bekerja sejak Juni 2018
                  dan sejak Agustus peristiwa penyiraman itu terjadi sampai kemarin ya,"
                  terangnya.

                  Kepada LPSK, Eka dan Santi mengajukan perlindungan fisik, pemenuhan hak
                  prosedural, bantuan medis dan psikologis. Keduanya juga meminta LPSK
                  memfasilitasi permohonan restitusi/ganti rugi.

                  "Restitusi itu hak korban atas ganti rugi, jadi korban tindak pidana bisa minta
                  ganti rugi ke pelakunya, yang menghitung kerugiannya LPSK, dan LPSK akan
                  menyampaikan ke jaksa penuntut umum dan jaksa penuntut umum akan
                  menyampaikan ke pengadilan karena mereka selama bekerja Juni 2018 tidak
                  pernah digaji," jelasnya.

                  Edwin mengatakan permohonan Eka dan Santi itu bakal dibahas para pimpinan
                  LPSK. Setelah dipastikan diterima, pekan depan akan kembali lagi ke Bali untuk
                  penandatanganan dokumen.

                  "Kalau diputuskan diterima permohonanya kami akan datang kembali untuk
                  mekanisme perjanjian perlindungan," tutur Edwin.

                  Saat ini majikan penyiram air mendidih, Desak Made Wiratningsih dan sekuriti
                  yang bernama Kadek Erik Adiantara sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka
                  dan ditahan Polda Bali. Keduanya dijerat dengan pasal pasal 44 ayat (1) UU RI
                  nomor 23/2004 dan terancam hukuman 10 tahun penjara.

                  (ams/rvk) lpsk prt disiram air mendidih prt dianiaya.



































                                                       Page 84 of 124.
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90