Page 25 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2021
P. 25

Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto menilai, usulan kenaikan
              upah  minimum  7%-10%  sangat  memberatkan  industri  keramik.  Asaki  berharap  pemerintah
              dapat memutuskan hasil yang terbaik dan adil untuk kedua belah pihak, baik pelaku industri
              maupun pekerja.

              Asaki tak menampik adanya rencana kenaikan upah minimum bagi pekerja pada tahun 2022.
              "Yang harus dicermati adalah besaran kenaikan gaji ini agar tidak membebani industri keramik
              yang baru bangkit usai penerapan PPKM darurat pada Juni lalu," ujar dia. Senin (1/11).

              Sekretaris  Jenderal  Asosiasi  Serat  dan  Benang  Filamen  Indonesia  (APSyFI)  Redma  Gita
              Wirawasta menilai, usulan KSPI yang meminta upah minimum naik 7%-10% jelas memberatkan.
              Sebab, selama periode PSBB maupun PPKM, modal kerja para anggota APSyFI sudah tergerus
              banyak.

              Beban  pengeluaran  bakal  bertambah  seiring  pemberlakuan  pajak  karbon  pada tahun  depan.
              Industri  tekstil  juga  tertekan  akibat  kenaikan  harga  batubara  dan  minyak  mentah  global.
              "Sebetulnya, dengan kondisi saat ini kenaikan di atas 5% sudah memberatkan," ungkap dia,
              kemarin.

              Setali tiga uang, Ketua Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) Mira Sonia menganggap,
              usulan kenaikan upah minimum tidak sesuai SE Menteri Tenaga Kerja Nomor M/l 1/H K.04/2020
              tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Covid-19.

              Memang,  dalam  industri  outsourching,  perusahaan  alih  daya  biasanya  akan  mengambil
              keuntungan melalui management. fee. Ketika upah minimum naik, maka management fee yang
              diperoleh perusahaan juga ikut naik. Namun pandemi Covid-19 menyebabkan bisnis outsourcing
              tertekan.

              "Kenaikan upah minimum akan mempersulit dunia usaha dan menyebabkan gelombang PHK
              besar-besaran di tengah kondisi krisis. Ini adalah potensi dampak negatif kepada para pekerja,
              terutama tenaga alih daya," ungkap Mira, Senin (1/11).

              Ketua  Umum  Asosiasi  Pengelola  Pusat  Belanja  Indonesia  (APPBI)  Alphonzus  Widjaja
              menyatakan, perihal kenaikan upah minimum sebenarnya sudah diatur mekanismenya dalam PP
              No 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. "Saat ini yang utama dilakukan pusat perbelanjaan
              adalah efisiensi," sebut dia.

              Dimas Andi Shadewo


























                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30