Page 40 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2021
P. 40
"Kami sudah menunggu keberangkatan ke Taiwan sejak Maret 2021, tetapi sampai sekarang
belum ada kepastian. Padahal kami sudah memiliki sertifikat vaksin sesuai yang disyaratkan.
Keluarga juga sudah tanya-tanya kapan berangkat," kata Novi, Calon Pekerja Migran Indonesia
asal Poso, sebagaimana siaran pers KSP yang diterima di Jakarta, Senin (1/11).
Menyikapi hal tersebut, Moeldoko mengakui sampai saat ini masih ada beberapa hambatan
dalam penempatan pekerja migran Indonesia di beberapa negara. Mulai dari masalah aturan
pembebasan biaya penempatan hingga penerimaan jenis vaksin yang berbeda-beda.
"Masing-masing negara penempatan berbeda-beda dalam menyepakati aturan pembebasan
biaya penempatan pekerja migran. Ini masalah krusial. Belum lagi negara penempatan hanya
menerima jenis vaksin yang mereka gunakan," terang Moeldoko.
Moeldoko menegaskan KSP akan mendorong kementerian/lembaga terkait untuk berkoordinasi
dengan perwakilan negara-negara penempatan pekerja migran Indonesia, khususnya Taiwan
agar menerima data vaksinasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
"KSP akan membantu memfasilitasi pertemuan antara Kemenaker, Kemenkes, dan TETO
(perwakilan Republic of China di Indonesia)," tegas Moeldoko.
Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian Ketenagakerjaan telah menerbitkan SOP kepada
Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Lembaga Pelatihan Kerja Luar
Negeri (LPK-LN) tentang standarisasi protokol kesehatan untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Kemenaker bersama KSP, BP2MI, dan perwakilan TETO juga sudah melakukan roadshow ke
Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk melaksanakan protokol kesehatan sesuai yang
diharapkan oleh otoritas Taiwan (Antara).
39