Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 04 FEBRUARI 2019
P. 51

"Kalau semua minta diangkat, bagaimana mungkin," ujarnya.


               Legislator  Partai  Golkar  ini  pun  yakin,  sikap  pemerintah  akan  sama.  Tidak  akan

               mengangkat  karyawan  PT  GUN  menjadi  pegawai  Pertamina.  Sebab,  kalau  sampai
               diangkat, semua karyawan yang menjadi mitra Pertamina bisa menuntut hal yang

               sama.


               "Presiden  Jokowi  memiliki  pembantu  yang  ahli  persoalan  tersebut.  Tentu  tahu

               keputusan yang terbaik," kata Ridwan.



               Hal senada disampaikan pakar Hubungan Industrial Profesor Payaman Simanjuntak.
               Menurutnya,  tuntutan  mantan  awak  mobil  tangki  (AMT)  atau  sopir  tanki  menjadi

               buruh  tetap  PT  Pertamina  Patra  Niaga  (PPN)  dan  PT  Elnusa  Petrofin  dinilai  tidak

               relevan. Selama selama ini para sopir merupakan pegawak PT Garda Utama Nasional

               (GUN).


               "Pertamina itu kan meng-outsourcing kan PT GUN maka sopir-sopir itu karyawan dari

               PT GUN tersebut," kata Profesor Payaman.


               Dia menjelaskan, tidak ada hubungan langsung antara pihak Pertamina dengan para

               awak mobil. Sehingga jika ada tuntutan terkait tuntutan semestinya ditujukan ke PT
               GUN.  Begitu  juga  saat  para  awak  menuntut  diangkat  menjadi  karyawan  bukan

               ditujukan kepada Pertamina.



               "Salah alamat jika ditujukan ke Pertamina," ujarnya.


               Dosen  Universitas  Krisnadwiyana  ini  juga  menambahkan,  begitu  juga  jika  ada

               pemutusan  hubungan  kerja  maka  segala  hak  karyawan  bukan  menjadi  tanggung

               jawab  Pertamina.  Sebab,  semua  merupakan  tanggung  jawab  PT  GUN.






                                                       Page 50 of 136.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56