Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 07 JANUARI 2019
P. 63
Title BUKAN KERJA PAKSA PPI UNGKAP DERITA MAHASISWA INDONESIA DI TAIWAN
Media Name kumparan.com
Pub. Date 05 Januari 2019
https://kumparan.com/@kumparannews/bukan-kerja-paksa-ppi-ungkap-derita -
Page/URL
mahasiswa-indonesia-di-taiwan-1546649230266764316
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
BUKAN KERJA PAKSA PPI
UNGKAP DERITA Kelebihan Jam Kerja
Konferensi pers terkait dugaan
MAHASISWA INDONESIA mahasiswa Indonesia dipaksa jadi buruh
DI TAIWAN di Taiwan, di Taipei Economic and Trade
Office, Gedung Artha Graha, Jakarta,
Taiwan memang membantah ada praktik Jumat (4/1).
kerja paksa dalam program kuliah-
magang yang diikuti ribuan mahasiswa Soal jam kerja, Ketua TETO di Jakarta
Indonesia. Namun, tidak berarti John C Cheng sebelumnya mengatakan
mahasiswa Indonesia bebas dari mahasiswa program kuliah-magang
kesusahan. Ada berbagai pelanggaran hanya bekerja 20 jam selama empat hari
dalam program itu yang jadi derita dalam sepekan. Mahasiswa boleh
tersendiri bagi pelajar Indonesia. mengambil part time dengan tambahan
waktu hingga 20 jam.
Hal ini terungkap dalam hasil investigasi
oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Namun menurut Sutarsis kenyataan di
Taiwan ke beberapa kampus peserta lapangan tidak seperti itu. Mahasiswa S3
Program Industry Academia Collaboration jurusan Material Science and Engineering
yang merupakan bagian dari kebijakan di National Central University ini
New Southbound Policy (NSP). mengatakan, banyak kampus yang
melanggar peraturan itu, ada kelebihan
Hasil penyelidikan menyebutkan, jam kerja, memakai waktu libur untuk
beberapa kondisi bertentangan dengan mempekerjakan mahasiswa, hingga kerja
pernyataan pejabat Taiwan yang diwakili di jam malam.
Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan
(TETO) di Indonesia ketika menanggapi "Proporsi kuliah harus tetap lebih besar
laporan China Times soal kerja paksa dari kerja. Karena di sini kalau kerja pasti
terhadap mahasiswa. ada working permit, jadi tidak bisa
seenaknya. Ketika mahasiswa bekerja di
"Adanya kelebihan jam kerja di luar luar, ketentuannya seharusnya
aturan pemerintah Taiwan untuk diketahui," kata dosen di ITS Surabaya
internship. Kadang mahasiswa dijemput ini.
agen untuk kerja di waktu libur, tempat
kerja di kota lain yang jauh, dan ada China Times juga memberitakan bahwa
kalanya mempekerjakan mahasiswa di mahasiswa Muslim Indonesia yang
malam hari, di mana itu juga dilarang," bekerja di Taiwan terpaksa makan daging
kata Ketua PPI Taiwan, Sutarsis, kepada non-halal selama bekerja. Menurut
kumparan Jumat (4/1). Sutarsis, laporan itu kurang tepat.
Page 62 of 109.