Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 OKTOBER 2019
P. 22

kemajuan teknologi informasi telah berhasil menggeser atau setidaknya mengurangi
               peran dan fungsi tenaga administratif dan fungsional.

               Meski demikian, peran dan fungsi pengantar kerja tidak begitu saja dapat
               dihilangkan. Tugas dan fungsi lain yang sangat penting dan bahkan perlu
               dikedepankan pada era digital adalah pelayanan informasi pasar kerja (IPK),
               perencanaan tenaga kerja (PTK) dan pelayanan penyuluhan dan bimbingan jabatan
               (PBJ).

               Pelayanan IPK merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan penempatan
               tenaga kerja karena merupakan informasi dasar dalam proses pelayanan
               penempatan tenaga kerja. Dari sisi perusahaan, IPK yang baik dan benar adalah
               yang dapat memberikan keterangan mengenai kualifikasi yang dimiliki oleh pencari
               kerja, dan dari sisi tenaga kerja adalah informasi yang dapat memberikan
               keterangan lowongan pekerjaan yang dibutuhkan.

               Seorang pengantar kerja selayaknya mampu melaksanakan tugas pelayanan IPK
               dengan mendapatkan data pencari kerja dan data lowongan kerja, serta
               menyebarluaskannya kepada masyarakat. Data IPK dapat diperoleh dari berbagai
               sumber, seperti disnaker seluruh Indonesia, atase ketenagakerjaan di negara
               penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri, media cetak dan
               elektronik atau berkunjung langsung ke perusahaan untuk mendata lowongan kerja
               (job canvassing ).

               IPK yang disebarluaskan sangat berguna bagi masyarakat pencari kerja untuk
               mengetahui kapan dan di mana adanya lowongan kerja serta kualifikasi dan
               persyaratan yang diperlukan. Sebaliknya, perusahaan dapat lebih mudah mencari
               tenaga kerja sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Diharapkan adanya IPK ini dapat
               mengurangi gap informasi antara pencari kerja dan pemberi kerja (perusahaan)
               yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.

               Data IPK tersebut perlu diolah dan dianalisis untuk mengetahui karakteristik pencari
               kerja dan lowongan kerja, serta pengaruhnya terhadap kondisi pasar kerja baik
               secara regional maupun nasional. Kemampuan seorang pengantar kerja dalam
               mengolah dan menganalisis data IPK sangat berguna untuk menyusun rencana
               ketenagakerjaan ke depan.

               Perencanaan tenaga kerja memerlukan hasil olahan dan analisis IPK untuk
               penyusunan kebijakan dan rencana strategis (renstra) ketenagakerjaan. Peran dan
               kontribusi pengantar kerja sangat besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan dan
               keberhasilan Renstra Kemnaker 2020-2024, mengingat dari delapan arah kebijakan
               renstra, tiga arah kebijakan berkaitan dengan informasi dan perluasan pasar kerja.

               Pertama , mengembangkan pasar kerja terbuka bagi sektor-sektor pekerjaan yang
               bernilai tambah tinggi. Kedua , mengembangkan informasi pasar kerja yang terbuka
               serta menjangkau seluruh daerah serta potensi demand tenaga kerja. Ketiga ,
               meningkatkan kualitas PMI pada bidang dan keahlian tertentu serta pengembangan



                                                       Page 21 of 136.
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27