Page 52 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JULI 2019
P. 52

Title          REVISI UU KETENAGAKERJAAN: BURUH DESAK FUNGSI TRIPARTIT NASIONAL DIHIDUPKAN
                              LAGI
               Media Name     bisnis.com
               Pub. Date      10 Juli 2019
               Page/URL       https://ekonomi.bisnis.com/read/20190710/12/1122370/revisi-uu-ketenaga kerjaan-
                              buruh-desak-fungsi-tripartit-nasional-dihidupkan-lagi
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive










               JAKARTA -- Kalangan buruh mendesak fungsi tripartit nasional dapat dihidupkan
               mulai membahas apa saja yang perlu direvisi dalam UU Ketenagakerjaan.

               Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menjelaskan
               forum tripartite masih dibutuhkan lantaran di dalamnya terdapat perwakilan dari
               emerintah, buruh dan pengusaha yang langsung berada di bawah Menteri
               Ketenagakerjaan.

               "Saya berharap di tripartit nasional mulai dibahas kajian revisi UU Ketenagakerjaan
               agar bisa berjalan mulus dan segera selesai. Kalau tidak segera selesai akan
               menganggu iklim investasi di Indonesia," ujarnya kepada Selasa (9/7/2019).

               Saat ini, sebutnya, serikat pekerja dan serikat buruh tengah berkonsolidasi dalam
               menyusun draf usulan revisi UU Ketenagakerjaan yang nantinya akan diserahkan
               kepada pemerintah.

               Dia berharap pengusaha pun juga melakukan konsolidasi guna membahas aturan
               ketenagakerjaan apa yang perlu direvisi agar iklim investasi berjalan sehat.

               "Kalau kedua belah pihak ini sudah memiliki masing-masing draf usulan beserta
               kajiannya akan mudah dibahas bersama pemerintah," ucapnya.

               Adapun, salah satu poin yang diminta revisi yakni pemerintah harus menjaminkan
               pesangon di dalam jaminan sosial yang di mana dibayarkan pengusaha setiap
               bulannya. Selain itu, pemerintah perlu menjamin diberikannya pelatihan bagi para
               pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

               "Ini agar ketika perusahaan itu PHK dia sudah ada dana untuk pesangon. Pesangon
               juga diharapkan dibayar sebelum putusan pengadilan," kata Timboel.

               Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menuturkan pemerintah
               masih menyerap masing-masing aspirasi dari serikat pekerja dan pengusaha terkait
               revisi UU ketenagakerjaan.

               "Ini kami masih dalam tahap mendengarkan berbagai pihak agar ketemu solusinya



                                                       Page 51 of 92.
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57