Page 29 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 29

Namun, keputusan tersebut, kata Riza, diambil untuk memenuhi rasa keadilan bagi para buruh
              karena kenaikan upah sebelum direvisi tak sepadan dengan tingkat inflasi.
              "Jadi ini semua untuk memberi rasa keadilan. Memang ini (revisi kenaikan UMP) belum sesuai
              dengan PP 36," kata Riza, Selasa (21/12/2021).

              Riza mengatakan, Pemprov DKI membuat formula baru untuk menyesuaikan revisi UMP DKI
              Jakarta agar rasa keadilan bisa tercapai.

              Dalam  keputusan  gubernur  yang  ditekennya,  Anies  menyatakan,  perusahaan  yang  tidak
              menaikkan UMP 5,1 persen atau membayar upah lebih rendah dari UMP akan dikenai sanksi
              sesuai peraturan perundang-undangan.

              Berbeda  dengan  penetapan  UMP  yang  tak  menunggu  balasan  pemerintah  pusat,  penerapan
              ancaman sanksi tersebut akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.
              Andri Yansyah mengatakan, koordinasi dilakukan untuk memberikan pemahaman yang sama
              terkait dengan kenaikan UMP DKI Jakarta sebesar 5,1 persen itu.

              "Kami  akan  melakukan  komunikasi  kepada  Kemenaker  juga  kepada  Kemendagri  (terkait
              penerapan sanksi)," tutur Andri.

              Selain  berkoordinasi  dengan  pemerintah  pusat, Pemprov  DKI  juga  berencana  membicarakan
              penerapan aturan tersebut dengan para pengusaha.

              Tujuannya agar ke depan tidak ada pengusaha yang mendapat sanksi karena tidak menerapkan
              kenaikan UMP 5,1 persen.

              Keputusan  Anies  terkait  kenaikan  UMP  ini  dinilai  kental  nuansa  politik.  Sebab,  Anies
              mengeluarkan keputusan dua kali dalam waktu yang berdekatan.

              Anies mulanya memutuskan UMP DKI hanya meningkat sebesar 0,8 persen pada 21 November
              2021. Belum sebulan, tepatnya 16 Desember 2021, Anies mengumumkan UMP Jakarta 2022
              direvisi menjadi 5,1 persen.


              Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga mempertanyakan hal tersebut kepada
              Andri Yansyah.

              "Kenapa tidak dinaikan ketika ditetapkan pertama kali?" tanya Pandapotan.

              Pandapotan menilai, Anies memutuskan merevisi UMP setelah didesak oleh buruh yang berdemo
              di depan Balai Kota usai penetapan UMP sebesar 0,8 persen.

              Pandapotan  bertutur,  keputusan  tersebut  seperti  mempermainkan  buruh  sebagai  alat  politik
              Anies di masa depan.

              "Buruh jangan dimainkan, jangan berpolitik terhadap buruh," ujar dia.

              Politikus  PDI-P  ini  kemudian  meminta  Anies  membuat  ajang  pencitraan  yang  lebih  baik
              ketimbang menggunakan buruh sebagai mesin suaranya di masa depan.

              "Kalau mau pencitraan bapak bangun citra yang bagus, bukan seperti ini, jangan memanfaatkan
              buruhlah, kasihan buruh," kata Pandapotan.

              Adapun  bunyi  keputusan  gubernur  yang  diteken  Anies  yakni  sebagai  berikut:  KESATU:
              Menetapkan  Upah  Minimum  Provinsi Tahun  2022  di  Provinsi  Daerah  Khusus  Ibukota  Jakarta


                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34