Page 71 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2021
P. 71

KADIN DKI TERIMA UMP 2022 NAIK 5,1 PERSEN, NAMUN.

              Kamar  Dagang  dan  Industri  (Kadin)  DKI  Jakarta  menerima  keputusan gubernur  DKI  Jakarta
              terkait  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  yang  dinaikkan  sebesar  5,1  persen.  Untuk  diketahui,
              kebijakan UMP ini sudah ditetapkan lewat Keputusan Gubernur DKI dengan besaran Rp4.641.854
              per bulan.

              Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi menjelaskan, pihaknya menerima keputusan UMP
              2022 dari Pemprov DKI tersebut dengan syarat.

              "Iya kita menerima itu," kata Diana saat dikonfirmasi VIVA, Senin 27 Desember 2021.

              Dia menjelaskan, Kadin DKI menekankan harus ada turunan dari Pergub tersebut berbentuk
              Surat Keputusan Dinas Tenaga Kerja (SK Disnaker) yang mengatur terkait ruang bagi pengusaha
              yang  belum  mampu  agar  bisa  mengajukan  kelonggaran  dengan  menggunakan  aturan
              sebelumnya.

              Hal ini sudah sesuai dengan pembahasan kalangan pengusaha dengan Pemerintah Provinsi DKI
              Jakarta.

              "Pergub yang baru akan ada turunannya yaitu SK Disnaker, yang isinya apabila ada perusahaan
              yang  tidak  dapat  mengikuti  Pergub  revisi  maka  diperbolehkan  mengacu  kepada  Pergub
              1395/2021," ujarnya.

              Saat  awal  direvisi,  Diana  bercerita  pihaknya  juga  sempat  mempertanyakan  hal  ini  kepada
              Gubernur DKI Anies Baswedan kenapa harus ada revisi lagi. Pihak pengusaha, lanjut Diana,
              kemudian mendapat penjelasan terkait pertimbangan menaikkan UMP di luar ketetapan yang
              sudah diputuskan di awal.

              "Jadi  kita  menerima  itu  dengan  catatan  bahwa  akan  ada  turunan  pergub  (SK  Disnaker),"
              tegasnya.

              Dalam SK Kadisnaker DKI itu, Diana melanjutkan, akan diatur tentang tidak akan ada sanksi bagi
              perusahaan  yang  belum  mampu  menaikkan  5,1  persen  seperti  dalam  pergub.  Sebab  masih
              banyak perusahaan yang kinerjanya belum pulih akibat pandemi.

              "Apabila perusahaan yang belum mampu untuk menaikkan sesuai dengan Pergub yang sudah
              direvisi  maka  tidak  akan  ada  sanksi  untuk  itu  dan  bisa  mengikuti  pergub  yang  terdahulu,"
              paparnya.

              Diana  memperkirakan,  memang  akan  banyak  pengusaha  anggota  Kadin  DKI  Jakarta  akan
              memanfaatkan kelonggaran dan mengikuti Pergub sebelumnya.

              "Melihat bagaimana teriaknya anggota, banyak anggota yang mengikuti Pergub sebelumnya,"
              imbuhnya.

              Diana mengakui, beberapa pengusaha memang akan agak sulit menerima angka baru 5,1 persen
              itu. Khususnya pengusaha yang benar-benar mengalami kesulitan saat pandemi seperti UMKM
              yang baru memulai usaha dan perusahaan yang telah banyak merumahkan atau memangkas
              karyawan.

              "Kita memberi kelonggaran bagi teman teman yang UMKM memulai lagi untuk merekrut kembali
              karyawan yang kemarin dirumahkan," tuturnya.





                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76