Page 117 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2021
P. 117
CEGAH PELECEHAN SEKSUAL, BEGINI SARAN KEMNAKER KE SERIKAT PEKERJA
PEREMPUAN
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen memberdayakan pekerja perempuan,
termasuk pelindungan dan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan terus mendorong pengurus serikat pekerja atau buruh
perempuan agar sering melakukan dialog sosial dengan manajemen perusahaan tentang
pentingnya membangun budaya zero tolerance for harassment demi terwujudnya kenyamanan
bekerja bagi perempuan.
"Dialog sosial akan sangat berpengaruh dan memberikan manfaat bagi inklusivitas pekerja
perempuan di dunia kerja," kata Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi menjawab pertanyaan diskusi
panel High-Level Dialogue Forum Global Deal di Jakarta, Senin (11/10) malam.
Anwar Sanusi menegaskan bentuk kekerasan atau pelecehan seksual, baik verbal maupun
nonverbal, tidak boleh terjadi atau menimpa pekerja, khususnya pekerja perempuan.
Inisiasi dialog sosial dengan manajemen perusahaan harus datang dari perempuan karena
perempuan lebih memiliki kepekaan ketimbang laki-laki.
Dia berpendapat perempuan yang harus proaktif berdialog, menyosialisasikan ke kalangan
pekerja dan perusahaan melalui forum-forum yang ada di perusahaan agar tidak boleh terjadi
kekerasan dan pelecehan.
"Jika sering dilakukan sosialisasi, maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan
atau pelecehan menjadi tertutup," ujar Anwar Sanusi.
Menurutnya, sosialisasi anti-kekerasan atau pelecehan juga perlu dilakukan di luar tempat kerja,
seperti keluarga dan lingkungan sosialnya.
"Selain itu, dialog sosial yang melibatkan organisasi maupun asosiasi akan sangat mendukung
terlahirnya kebijakan-kebijakan yang dapat dijadikan pedoman untuk tercapainya kesetaraan
gender di tempat kerja dan memastikan kerja layak untuk semua orang," jelasnya.
Melalui dialog sosial, serikat pekerja atau buruh perempuan dapat membahas pentingnya
membangun budaya zero tolerance for harassment, termasuk terhadap pelecehan dan kekerasan
seksual.
"Sesuai arahan Menaker Bu Ida Fauziyah, kalau perusahaan punya komitmen, orang tidak berani
macam-macam melakukan kekerasan atau pelecehan seksual," katanya.
Anwar Sanusi menambahkan Kemnaker juga telah berpedoman kepada Sustainable
Development Goals (SDGs) mengenai pengarusutamaan gender dan promosi pekerjaan yang
layak dan mencerminkan adanya kerangka dan standar internasional.
Hal itu yang mengatur kesetaraan gender, Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
terhadap Perempuan (CEDAW), Deklarasi Beijing dan Mimbar Aksi untuk Pemberdayaan
Perempuan, Konvensi inti ILO, serta Deklarasi, Konsensus, dan Rencana Kerja ASEAN.
Semua pedoman dan kebijakan tersebut dihasilkan dari dialog-dialog sosial, yang dilakukan di
antara pemerintah dan organisasi sebagai rujukan dalam penyusunan strategi khusus Kemnaker.
"Kami berharap strategi ini dapat bermanfaat bagi transformasi Indonesia yang lebih produktif
dan kompetitif dengan memajukan kesetaraan gender dan perlakuan yang sama bagi semua
pekerja perempuan dan laki-laki," ujar Anwar Sanusi.
116