Page 33 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 33

"Posisi Pemprov Banten tentu hanya sebagai fasilitator saja, karena yang menentukan besaran
              kenaikan itu mereka yang kemudian diperkuat dengan SK," kata WH usai membuka Pelatihan
              Dasar  Calon  Pegawai  Negeri  Sipil  di  Gedung  Badan  Pengembangan  Sumber  Daya  Manusia
              Daerah (BPSDMD) Banten, pekan lalu.

              Besaran  UMK  yang  sudah  ditetapkan  menurut  WH,  merupakan  angka  minimal  yang  harus
              menjadi acuan para pengusaha dalam menetapkan upah. Biasanya, buruh yang menerima upah
              minimal adalah mereka yang baru bekerja 0 hingga 1 tahun. "Sementara, pekerja yang sudah
              lebih dari satu tahun bekerja, gajinya bisa lebih besar dari itu," tambahnya.

              Terkait dengan penetapan UMK, WH mengaku tidak memihak atau membela kepentingan salah
              satu pihak, tetapi lebih karena pertimbangan komprehensif, seperti bagaimana agar investasi
              tetap  berjalan,  menciptakan  kondusivitas,  masyarakat  mendapatkan  pekerjaan,  dan
              mendapatkan gaji atau penghasilan.

              "Saya  tidak  mempunyai  kepentingan  apapun  dengan  pengusaha.  Kepentingan  saya  cuma
              bagaimana membuat iklim investasi di Banten ini terjaga dengan baik. Karena kalau sudah baik,
              maka dampak positifnya tentu akan dirasakan oleh masyarakat juga," jelasnya.

              Soal  aksi  mogok  yang  dilakukan  oleh  buruh,  Gubernur  WH  mengatakan,  perlu
              mempertimbangkan banyak hal dan risikonya. Ia mencontohkan, jika mogok kerja berlama-lama
              dan  jika  pengusaha  memindahkan  usahanya  ke  daerah  lain  maka  akan  banyak  pihak  yang
              menerima risikonya dan angka pengangguran akan kembali bertambah.

              "Tentu mereka (buruh, red) juga yang akan menerima dampak negatifnya kalau para pengusaha
              di Banten banyak yang melakukan eksodus ke daerah lain," tuturnya.

              Ketua DPD Serika Pekerja Nasional (SPN) Banten, Intan Indria Dewi, menilai statement yang
              disampaikan WH soal kaum buruh, seharusnya tidak diucapkan oleh seorang Gubernur. Karena
              saat itu, Gubernur jelas seolah-olah hanya berpihak kepada pengusaha saja, meski sudah banyak
              angka rekomendasi yang disarankan oleh buruh.

              "Itu pun angkanya sudah sesuai dengan aturan yang ada, melalui pertimbangan pertumbuhan
              ekonomi dan inflasi secara nasional," tuturnya.

              Intan menyatakan, langkah selanjutnya, para buruh tetap melakukan pergerakan yang sudah
              disepakati, mogok kerja pada tanggal 6-10 Desember 2021. Kemudian, apabila sampai diakhir
              detik  perjuangan  namun  SK  UMK  masih  belum  ada  revisi,  maka  pihaknya  akan  melakukan
              gugatan terhadap SK tersebut.

              "Karena  SK  tersebut,  sebenarnya  tidak  sesuai  dengan  aturan.  Karena  Gubernur  hanya
              memutuskan melalui PP 36, yang mana kita sama-sama ketahui bahwa PP 36 itu merupakan
              peraturan turunan dari undang-undang cipta kerja, dimana undang-undang cipta kerja sudah
              dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi," tandasnya.
              Hal senada disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.

              Bahkan ia mengancam akan berkampanye untuk tidak memilih Wahidin Halim dalam pemilihan
              kepala daerah selanjutnya. "Kaum buruh akan mencatat dengan tinta yang terus basah di atas
              kertasnya bahwa Gubernur Banten Wahidin Halim, kalau lah benar, kami akan kampanye 'jangan
              pilih Wahidin Halim,'" ujar Said dalam konferensi pers, pekan lalu.

              Said akan menyarankan kaum buruh untuk memilih orang lain sebagai kepala daerah Banten,
              yang mau peduli terhadap rakyatnya. Ia menilai sikap Gubernur Banten memiliki moral yang
              rendah dan tidak layak untuk menjadi pemimpin.

                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38