Page 32 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 32

negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) Kaum buruh akan mencatat dengan tinta yang terus basah
              di atas kertasnya bahwa Gubernur Banten Wahidin Halim, kalau lah benar, kami akan kampanye
              'jangan pilih Wahidin Halim,'

              negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) Gubernur macam apa itu? Kalau orang dibayar Rp2,5 juta,
              Gubernur menyuruh orang dibayar melanggar undang-undang (UU). Moralnya sangat rendah
              sekali. Tidak layak menjadi seorang gubernur

              negative  -  Fajar  Janata  (Ketua  Federasi  Konstruksi,  Umum  dan  Informal  (FKUI)  Kabupaten
              Serang) Salah satu tuntutan aksi ini ya ganti Gubernur, karena telah mencederai kami para buruh
              yang berjuang untuk menghidupi keluarga. Seharusnya seorang pimpinan tidak berbicara seperti
              itu



              Ringkasan

              GUBERNUR Banten, Wahidin Halim, telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah
              Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Namun, besaran yang ditetapkan malah bikin gerah buruh.
              Mereka pun mengggelar aksi mogok dan unjuk rasa besar-besaran, namun Gubernur juga ikut
              gerah dan meminta pengusaha mencari pekerja baru.



              GEJOLAK UPAH BIKIN GERAH

              GUBERNUR Banten, Wahidin Halim, telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah
              Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Namun, besaran yang ditetapkan malah bikin gerah buruh.
              Mereka pun mengggelar aksi mogok dan unjuk rasa besar-besaran, namun Gubernur juga ikut
              gerah dan meminta pengusaha mencari pekerja baru.

              Setelah mengumumkan besaran UMK 2022, gelombang penolakan memang terus berlangsung.
              Buruh  melakukan  aksi  unjuk  rasa  di  sejumlah  tempat,  mulai  di  lingkup  perusahaan,  hingga
              menggeruduk kantor Gubernur di KAwasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), di Kota
              Serang.

              Menanggapi aksi demonstrasi dan mogok buruh, tak membuat gentar langkah pemprov. Bahkan
              Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) di hadapan wartawan, meminta kepada pengusaha agar
              mencari  pegawai  baru  jika  karyawannya  tidak  mau  digaji  sesuai  ketentuan  oleh  pemerintah
              provinsi.

              "Saya bilang ke pengusaha, ya kalian cari tenaga kerja baru, masih banyak yang nganggur, yang
              butuh kerja, yang cukup gaji Rp2,5 juta, Rp4 juta juga masih banyak," kata WH.

              Ia pun tidak mau ambil pusing apabila buruh melakukan mogok kerja, sebab aksi tersebut hanya
              bentuk kekecewaan buruh lantaran UMK yang ditetapkan tidak sesuai keinginannya. Padahal
              keputusannya tersebut sudah sesuai aturan.

              "Biar aja dia mogok, dia mengekspresikan ketidakpuasan. Tenaga vaksin dari pagi sampai malam
              Rp2,5 juta gajinya," katanya.

              Wahidin juga mengaku akan konsisten dengan besaran UMK 2022 yang sudah ditetapkan melalui
              Surat  Keputusan  (SK)  Gubernur  Nomor  561/Kep.282-Huk/2021.  Menurutnya,  keputusan  itu
              sudah berdasarkan hasil pembahasan antara perwakilan buruh di dewan pengupahan dengan
              pihak perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).


                                                           31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37