Page 383 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 383

Ringkasan

              Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Lamidi menyebutkan bahwa, penetapan Upah Minimum Kota
              Batam (UMK) tahun 2022 didasari oleh usulan Walikota Batam Muhammad Rudi, sedangkan
              peran Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad hanya memberikan Surat Keputusan (SK) atas
              usulan tersebut, berapapun jumlah UMK yang diusulkan.



              KEPRI DAN BATAM SALING ‘LEMPAR BOLA’ TERKAIT PENETAPAN UMK TAHUN 2022
              IDNNews.id, Batam – Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Lamidi menyebutkan bahwa, penetapan
              Upah Minimum Kota Batam (UMK) tahun 2022 didasari oleh usulan Walikota Batam Muhammad
              Rudi,  sedangkan  peran  Gubernur  Kepulauan  Riau  Ansar  Ahmad  hanya  memberikan  Surat
              Keputusan (SK) atas usulan tersebut, berapapun jumlah UMK yang diusulkan.
              “UMK  Batam  itu  berdasarkan  usulan  Wali  Kota,  Provinsi  hanya  memberikan  SK  (Surat
              Keputusan). Berapapun usulan Walikota akan diberikan SK. Tentu Walikota Batam sudah sesuai
              dengan peraturan yang berlaku dalam memberikan usulan UMK itu,” kata Lamidi saat ditemui
              awak media di Hotel Swiss Bell Harbour Bay, Jumat (10/12/2021).

              Pernyataan  tersebut  menanggapi  terkait  dengan  statement  Wakil  Walikota  Batam  Amsakar
              Ahmad sebelumnya, yang menyebutkan bahwa soal penetapan UMK Batam merupakan ranah
              dari pemerintah provinsi terkait dengan aksi unjukrasa yang digelar oleh organisasi buruh sejak
              Senin (06/12/2021) hingga beberapa hari kemudian.

              “Ini  ada  ruang  untuk  berbicara  dengan  serikat  pekerja,  paling  tidak  untuk  mempertemukan
              beberapa  ide  yang  belum  sesuai  harapan.  Soal  UMK  ranahnya di tingkat  provinsi,  aksi  yang
              dilakukan oleh serikat pekerja atas keputusan yang telah diambil Provinsi (Pemprov Kepri),” kata
              Amsakar Ahmad, merespon soal aksi unjukrasa buruh di Batam pada Senin (6/12/2021).

              Menurut Amsakar, dirinya percaya bahwa keputusan yang diambil oleh Pemprov Kepri sudah
              mempertimbangkan kepentingan semua pihak.

              “Saya selalu mengatakan, subtansi dalam penetapan upah ini mempertimbangkan terutama dua
              aspek, pertama bagi pekerja dan kedua tentunya saja kelangsungan usaha bagi pelaku usaha,”
              kata Amsakar.

              Menurut Amsakar, saat ini pemerintah pusat telah menetapkan regulasi dalam penetapan UMK
              dengan berpijak pada 3 parameter, yaitu besaran UMK pada tahun sebelumnya, tingkat inflasi
              dan Kebutuhan Hidup Layak (KHL).

              “titik tengah merupakan ruang kompromi untuk mempertemukan semua itu. Apalagi sekarang
              sebenarnya regulasi sudah menjamin bahwa parameter untuk menetapkan UMK itu memang,
              seberapa  besar  UMK tahun  sebelumnya,  berapa  tingkat  inflasi,  KHL  tiga  parameter  itu  yang
              menentukan,” kata Amsakar.

              Ribuan buruh dari berbagai elemen organisasi pekerja berunjukrasa menuntut agar Gubernur
              Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Walikota Batam Muhammad Rudi untuk merevisi penetapan
              besaran Upah Minimum Provinsi dan Upah Minimum Kota 2022 yang dinilai tidak layak.

              Aksi buruh yang berunjukrasa di Stadion Tumenggung Abdul Jamal menyebabkan akses jalan di
              sekitar lokasi menjadi macet total.





                                                           382
   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387   388