Page 399 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 399

RATUSAN WARGA TERTIPU, DISNAKER PASTIKAN TIDAK ADA LOWONGAN KERJA
              DI PT SAIPEM
              Proses  hukum  dugaan  penipuan  mengatasnamakan  lowongan  kerja  di  PT  Saipem,  Karimun,
              Kepulauan Riau masih berjalan. Fakta baru mulai terungkap terkait dugaan penipuan itu, setelah
              Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun menyatakan tidak ada lowongan di perusahaan asing
              tersebut.

              "Kita sudah kordinasi langsung dengan HRD-nya, dan dinyatakan itu hoaks. Pasalnya penerimaan
              tersebut  tidak  dilengkapi  dengan  logo  perusahaan  dan  tanda  tangan  resmi,"  kata  Ruffindi
              Alamsyah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Karimun, Kamis (9/12/2021).

              Dari informasi yang didapat, jumlah korban yang tertipu dan telah menyetorkan uang ada sekitar
              260 pencari kerja. Disarankan juga untuk pihak PT Saipem yang juga dirugikan, untuk dapat
              melaporkan ke aparat penegak hukum.

              "Namun kita belum terima konfirmasi lanjutkan apakah Pihak perusahaan akan melakukan hal
              itu," ucap Ruffindi.

              "Kita minta masyarakat dapat lebih hati-hati, agar tidak menerima informasi begitu saja. Bila
              mendapatkan  informasi  Loker  di  media  sosial  atau  broadcast  lainnya  agar  dapat  mengecek
              kebenaran ke Dinas Tenaga Kerja terlebih dahulu. Atau dapat langsung ke perusahaan yang
              dimaksud. Hal ini guna menghindari kejadian serupa," ucapnya.

              Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Arsyad Riyandi mengatakan bahwa ada tiga
              orang  wanita  diamankan  lantaran  mereka  yang  bersentuhan  langsung  dengan  para  korban.
              "Ketiga wanita ini yang menerima uang dan mencari siapa saja (Pencaker) yang mau untuk
              bekerja dengan menyetor uang," kata Arsyad, Rabu (8/12/2021).

              Kemudian, seorang terduga pelaku lainnya yaitu seorang pria inisial AS, pihak kepolisian masih
              mendalami keterlibatannya dalam kasus tersebut.





































                                                           398
   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404