Page 435 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 DESEMBER 2021
P. 435
8.000 PENCAKER BARU TAHUN 2021
SAROLANGUN, JAMBI - Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) Sarolangun tahun 2022, naik tipis
di angka 0,5 persen atau setara Rp 14.078.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sarolangun, Sakwan
mengatakan, dari hasil keputusan Gubernur dan kesimpulan rapat bersama, ditetapkan UMK Rp
2.666.567, naik tipis dibandingkan tahun lalu Rp 2.652.518.
Menurut Sakwan, pihaknya telah menyesuaikan dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 36
tahun 2021, tentang pengupahan.
"Jadi disitu ada sistem dan angka dan kita harus menyesuaikan dengan yang sudah ada di PP
36 itu," katanya, Kamis (9/12).
Lanjut Sakwan, pihaknya nanti akan melakukan pemantauan terhadap perusahaan-perusahaan
yang memiliki karyawan terhitung tanggal 1 Januari tahun 2022.
"Karena dalam PP 36 dinyatakan, untuk karyawan yang 1 tahun bekerja, gajinya harus UMK,
kalau diatas 1 tahun berarti ada tambahan-tambahan lain untuk karyawan," jelasnya.
Sakwan menambahkan, tambahan upah seperti tunjangan keluarga dan lain sebagainya itu
harus dipenuhi perusahaan. Sedangkan untuk pelanggaran diakui masih belum ditemukan dan
akan melakukan pemantauan.
"Pertama kita akan lakukan teguran. Makanya kami mengejar perusahaan itu, harus ada
peraturan perusahaan," ujarnya.
Dijelaskannya, sepanjang perusahaan tersebut telah memiliki peraturan perusahaan, di situ
mereka tetap harus mengikuti UMK agar karyawan tidak merasa dirugikan.
"Kalau dia belum ada itu, kita akan suruh mereka membuat peraturan perusahaan. Jadi
peraturan perusahaan itu adalah salah satu kunci untuk menetapkan upah," ungkapnya.
Selain itu, Disnakertrans Sarolangun mencatat di tahun 2021, terdapat 8.000 pencari kerja baru
berdasarkan kepengurusan kartu kuning.
Namun dikatakan Sakwan, kelemahannya dalam pengukuran, pencari kerja enggan melapor jika
telah mendapatkan pekerjaan.
"Makanya kami memantau, sepanjang dia dapat kerja itu terus melalui HP dengan yang
bersangkutan," pungkasnya. (bam/enn).
434