Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2020
P. 45
dinilai memiliki fitur-fitur bagus dan mudah dipahami para penerima manfaat Program Kartu Pra
Kerja.
"Saya beri apresiasi kepada Menaker soal Sisnaker karena satu-satunya digital platform milik
pemerintah yang bisa berkompetisi dengan platform digital swasta," kata Yahya Zaini, kemarin.
Sebagaimana diketahui. Program Kartu Pra Kerja ini merupakan realisasi dari janji kampanye
Presiden Jokowi bagi masyarakat Indonesia untuk bisa lebih kompetitif dalam persaingan kerja.
Dalam program ini pemerintah mengalokasikan Rp 20 triliun dalam bentuk bantuan tunai dan
bekal pelatihan dalam Program Kartu Pra Kerja. Sayangnya, akibat pandemi, pelatihan skill yang
awalnya akan diberikan dalam bentuk offline, berubah menjadi pelatihan online akibat pandemi
Covid-19.
Dalam perjalanannya, pemerintah kemudian melakukan penunjukan langsung kepada 8
perusahaan platform digital di mana salah satunya Sisnaker. Sekain itu, ada juga Ruangguru,
Bukalapak, Mau belajar apa, Pintaria, Sekolahmu, Tokopedia, dan Pijar Mahir milik BUMN
Telkom. Total value yang diterima platform digital sebesar Rp 5,6 triliun.
Program Kartu Pra Kerja saat ini dihentikan menyusul rekomendasi KPK atas banyaknya masalah
dalam pelaksanaan pelatihan di mana salah satunya ketentuan penunjukan Ruangguru Cs yang
tidak melalui sistem pengadaan barang dan jasa. KPK juga menemukan, 89 persen dari materi
pelatihan yang disediakan dalam program Kartu Pra Kerja banyak tersedia melalui jejaring
internet dan gratis.
Dalam poin rekomendasinya, KPK menyarankan program Kartu Pra Kerja diserahkan ke
kementerian yang relevan yaitu Kementerian Ketenagakerjaan mengingat infrastruktur yang
sudah tersedia di sana.
Lebih lanjut, politisi senior Golkar ini mengatakan, data yang diperolehnya, ada sekitar 20 persen
dari penerima manfaat Program Kartu Pra Kerja yang memilih Sisnaker sebagai penyedia jasa
pelatihan. Bagi Yahya, jumlah ini sangat luar biasa di tengah persaingan yang cukup berat
dengan perusahaan-perusa-haan platform lainnya seperti Ruangguru.
"Saya sudah lihat fitur-fiturnya sudah sangat bagus apalagi ada rencana dari Kemenaker untuk
melakukan blanded training. Jadi bisa saja (pelatihan) dilakukan secara online tapi praktiknya
di BLK (Balai Latihan Kerja). Kalau ini bisa diintensifkan, saya kira akan sangat membantu
terutama menanggulangi dampak Covid-19 karena masih ada batasan-batasan untuk
melakukan pertemuan-pertemuan dengan protokol kesehatan," katanya.
Yahya mengatakan, jika program Sisnaker dan BLK ini bisa terus dikembangkan, maka diyakini
akan mampu mendorong peningkatan kapasitas tenaga kerja. Namun ini harus disokong dengan
anggaran yang juga harus optimal. Hanya saja, dia melihat anggaran di BLK dan Sisnaker sendiri
masih terbilang minim.
"Saya kemarin di anggaran itu tidak melihat dorongan anggarannya karena ini diurus Balitbang.
Kecil dananya itu. Saya melihat antara harapan, peluang dengan dukungan anggaran itu tidak
seimbang padahal prospeknya sangat bagus. Ini yang bisa menyerap bentuk-bentuk pelatihan
dari generasi milenial atau pencari pencari keja baru. Kalau yang PHK maupun dirumahkan agak
kurang ini tapi bagi pencari kerja baru sangat banyak berminat untuk mengikuti sistem yang
diadakan oleh Sisnaker ini," katanya.
Sementara, Ketua Komisi IX Anshory Siregar meminta upaya pemulihan ekonomi yang
dijalankan oleh Kemenaker hendaknya lebih berorientasi pada perlindungan pekerja sektor
informal dan perluasan kesempatan kerja. kal
44