Page 393 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 393

Pada  kesempatan  itu,  Dirjen  PHI  dan  Jamsos  Kemnaker  Indah  Anggoro  Putri  menyatakan,
              Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan  mengamanatkan  bahwa
              kebijakan penetapan Upah Minimum (UM) merupakan salah satu program strategis nasional.



              KEMNAKER GELAR SEMINAR BAHAS PROSES PENETAPAN UM TAHUN 2022

              Dalam  rangka  membahas  proses  penetapan  Upah  Minimum  (UM)  tahun  2022.  Kementerian
              Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  gelar  seminar  terbuka  secara  virtual,  dari  Jakarta,  Jumat
              (12/11/2021).

              Pada  kesempatan  itu,  Dirjen  PHI  dan  Jamsos  Kemnaker  Indah  Anggoro  Putri  menyatakan,
              Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan  mengamanatkan  bahwa
              kebijakan penetapan Upah Minimum (UM) merupakan salah satu program strategis nasional.
              "Pemerintah  hadir  dengan  mengatur  penetapan  Upah  Minimum.  Pemerintah  peduli  terhadap
              kepentingan pekerja/ buruh dan pengusaha serta keberlangsungan berusaha," ucap Dirjen Putri.

              Menurutnya, Upah Minimum dimaksudkan sebagai pelindungan kepada pekerja/buruh dengan
              masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, agar upahnya tidak dibayar terlalu rendah. Selain itu,
              kebijakan Upah Minimum ditujukan sebagai salah satu instrument pengentasan kemiskinan dan
              mendorong kemajuan ekonomi Indonesia.

              "Upah Minimum berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2021 hanya berdasarkan wilayah, yaitu Upah
              Minimum  Provinsi  (UMP)  dan  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota  (UMK).  PP  35/2021  tidak
              mengamanatkan Upah Minimum Berdasarkan Sektor, " jelasnya.

              Namun, lanjutnya, bagi upah minimum sektor yang ditetapkan sebelum tanggal 20 November
              2020 dan masih berlaku. Maka, dapat dilanjutkan upah minumum sektoral tersebut selama UMS
              itu nilainya masih lebih tinggi dibandingkan dari UMP atau UMK di wilayah tersebut.

              "Dengan  demikian,  seluruh  pihak  harus  tetap  patuh  dengan  pelaksaam  UMS  selama  masih
              berlaku." ujar Dirjen Putri.

              Dia  berharap,  melalui  kegiatan  seminar  tersebut,  setiap  pihak  mendukung  penetapan  Upah
              Minimum Tahun 2022 sesuai dengan PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan.
              Di bagian lain, Direktur Hubungan Kerja dan Pengupahan Dinar Titus Jogaswitani mengatakan,
              semangat  dari  formula Upah  Minimum  berdasarkan  PP  Nomor  36  Tahun  2021  adalah  untuk
              mengurangi  kesenjangan  Upah  Minimum.  Sehingga,  terwujud  keadilan  antar  wilayah,  yang
              dicapai melalui pendekatan Rata-Rata Konsumsi Rumah Tangga di masing-masing wilayah.

              Selain itu, katanya, penetapan Upah Minimum juga ditujukan untuk mencapai kesejahteraan
              pekerja/ buruh dengan tetap memperhatikan kemampuan perusahaan dan kondisi nasional. Hal
              itu dilakukan melalui penggunaan data-data ekonomi dan ketenagakerjaan yang bersumber dari
              Badan Pusat Statistik (BPS).

              Menurut dia, BPS sebagai satu-satunya wali data nasional merupakan lembaga yang independen
              dan kompeten. Dalam hal penyediaan data-data makro yang dibutuhkan oleh seluruh pihak yang
              berkepentingan.
              "BPS  tidak  melakukan  kegiatan  pengumpulan  data  yang  secara  khusus  ditujukan  untuk
              penghitungan Upah Minimum," ucapnya.




                                                           392
   388   389   390   391   392   393   394   395   396   397   398