Page 398 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2021
P. 398

Direktur Hubungan Kerja dan Pengupahan, Dinar Titus Jogaswitani, mengatakan semangat dari
              formula  upah  minimum  berdasarkan  PP  No.  36  Tahun  2021  adalah  untuk  mengurangi
              kesenjangan upah minimum sehingga terwujud keadilan antarwilayah. Keadilan antarwilayah
              tersebut  dicapai  melalui  pendekatan  rata-rata  konsumsi  rumah  tangga  di  masing-masing
              wilayah.

              Penetapan  upah  minimum  tersebut  juga  ditujukan  mencapai  kesejahteraan  pekerja/buruh
              dengan  tetap  memperhatikan  kemampuan  perusahaan  dan  kondisi  nasional.  Hal  tersebut
              dilakukan melalui penggunaan data-data ekonomi dan ketenagakerjaan yang bersumber dari
              Badan Pusat Statistik (BPS).

              Menurut dia, BPS sebagai satu-satunya wali data nasional merupakan lembaga yang independen
              dan kompeten dalam hal penyediaan data-data makro yang dibutuhkan oleh seluruh pihak yang
              berkepentingan.

              “BPS tidak melakukan kegiatan pengumpulan data yang secara khusus ditujukan penghitungan
              upah  minimum,”  ujarnya.  Data-data  yang  disediakan  oleh  BPS  yang  dipergunakan  dalam
              perhitungan upah minimum sudah lama dikumpulkan oleh BPS sebelum disahkan PP No. 36
              Tahun 2021.

              Data-data   untuk    penghitungan    penetapan     upah    minimum     bisa   diakses   pada
              wagepedia.kemnaker.go.id.

              “Data  tersebut  juga  digunakan  oleh  institusi  lain,  baik  lokal  maupun  internasional,  dalam
              merencanakan atau mengambil keputusan yang akan dilakukan sehingga banyak pihak yang
              meng awasi data BPS,” kata dia.

              Dewan  Pengupahan  Nasional  dari  unsur  pakar  pengupahan,  Joko  Santosa,  menyatakan
              penetapan  upah  minimum  penting  untuk  menaikkan  indeks  daya  saing  Indonesia  dan
              meningkatkan kepercayaan investor terhadap sistem pengupahan Indonesia terkait kepastian
              hukum dan indikator perekonomian dan ketenagakerjaan.

              Dampak lain yang mungkin perlu diantisipasi terhadap penetapan upah minimum pada Covid-19
              saat ini yaitu potensi terhambatnya perluasan kesempatan kerja baru serta terjadinya substitusi
              tenaga  kerja  ke  mesin  (otomatisasi  proses  produksi).  Kemudian,  memicu  PHK,  mendorong
              relokasi dari lokasi yang memiliki nilai UMK tinggi kepada lokasi yang memiliki nilai UMK yang
              lebih rendah, serta mendorong tutupnya perusahaan, khususnya pada situasi pandemi Covid-19
              saat ini. (ANT/S1)


























                                                           397
   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403