Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2020
P. 6
"Setelah kami berlakukan layanan offline, jumlah peserta yang mengajukan klaim JHT dan yang
datang ke kantor BP Jamsostek meningkat. Bahkan, dilihat dari jumlah pengajuan di bulan Juni
ada lonjakan hingga lipat 2," terangnya.
Setelah pandemi Covid-19 lalu, BP Jamsostek memang hanya menerima pengajuan lewat online
di website. Namun, per awal Juni ini sudah dibuka pelayanan offline.
"Setelah bisa mengajukan secara offline, jumlah peserta yang datang memang lebih tinggi. Saat
ini rata-rata bisa 240 peserta per hari. Sedangkan saat April-Mei lalu, per hari rata-rata hanya
60-70 pengajuan lantaran hanya bisa online',' terangnya.
Pada April lalu, pengajuan JHT hanya 1.093kasus. Di Mei naik jadi 1.386kasus JHT dan Juni
melonjak menjadi 2.699 pengajuan klaim
Tingginya pengajuan disebut lantaran kondisi pandemi Covid-19. Lesunya ekonomi membuat
banyak karyawan yang dirumahkan atau di-PHK. Sehingga, mengajukan klaim JHT.
Untuk syarat mengajukan JHT sendiri harus 1 bulan setelah mendapatkan surat keterangan
berhenti bekerja. "Biasanya kami mendorong agar peserta bisa menahan JHT sampai nanti bisa
dipakai saat tua atau pensiun. Namun, karena peserta ada kebutuhan sehingga seringkali
diambil setelah 1 bulan berhenti bekerja," terangnya.
Dengan kondisi saat ini, dimungkinkan jumlah klaim JHT tetap tinggi di bulan berikutnya Dari
data BP Jamsostek Pasuruan, jumlah total pengajuanklaim JHT sampai akhir Juni ini sudah
mencapai 11.049 pengajuan dengan total nilai sebesar Rp 139,863 miliar (eka/mie)
(Pengajuan JHT di BP Jamsostek Pasuruan)
Januari: 1.689 pengajuan Februari: 2.054 pengajuan Maret: 1.925 pengajuan April: 1.093
pengajuan Mei: 1.386 pengajuan Juni: 2.699 pengajuan
5