Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JUNI 2020
P. 9
membuka rapat paripurna kabinet di Istana Negara pada 18 Juni lalu. Jokowi pun tak segan
akan melakukan reshuffle kabinet.
Rekaman marahnya Jokowi dalam rapat kabinet ini baru diunggah di akun YouThbe Sekretariat
Presiden pada Ahad lalu, atau sepuluh hari setelah rapat itu. "Presiden beberapa kali katakan
hal ini dan masih ada hal-hal di_ lapangan yang tidak sesuai dengan harapan. Maka penekanan
untuk saat ini lebih keras dari sebelumnya," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, kemarin.
Dalam tayangan video tersebut, Presiden mengkritik beberapa sektor, seperti kesehatan yang
belum optimal dalam penyerapan anggaran. Program lainnya, seperti bantuan sosial dan
stimulus usaha kecil, juga dianggap Jokowi masih belum optimal. Padahal gelombang
pemutusan hubungan kerja atau PHK akibat pandemi sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu.
Sumber Tempo mengatakan pernyataan Jokowi bukan gertak sambal. Presiden tengah
mempertimbangkan untuk merotasi pejabat setidaknya di 16 kementerian dan lembaga. Dari
rencana itu, Jokowi memikirkan penggantian setidaknya tujuh pejabat kementerian, di
antaranya Menteri Kesehatan Te-rawan Agus Putranto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Teten Masduki, serta Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.
Sumber itu menyatakan Jokowi berniat mengganti Terawan karena tak optimal mengendalikan
penularan. Dalam video yang beredar, Jokowi juga sempat menyampaikan kegusarannya atas
realisasi penyerapan anggaran Ke-menterian Kesehatan yang sangat rendah, baru 1,53 persen
dari Rp 75 triliun. Padahal dana tersebut dibutuhkan segera untuk membayarkan tunjangan
tenaga medis dan pengadaan alat kesehatan.
Sumber lain menyebutkan tak banyak yang berubah dalam prosedur pembayaran dl'
Kementerian Kesehatan. Padahal, kata dia, pembayaran untuk obat, alat kesehatan, inovasi
layanan kesehatan, dan pembayaran tenaga kesehatan melalui Kementerian Kesehatan. "Tak
ada yang berubah, prosedurnya biasa, tidak ada suasana krisis. Makanya, realisasi anggarannya
sangat rendah," kata sumber ini.
Kinerja di sektor yang dipimpin Teten dan Juliari juga disorot. Menurut Jokowi, program bantuan
sosial yang dikomandani Juliari tak kunjung tuntas dan banyak kegaduhan.
Sedangkan Teten dianggap belum maksimal mengge-lontorkan bantuan untuk usaha kecil dan
menengah. "Kinerjanya buruk, mereka layak dicopot," kata sumber itu.
Moeldoko tak mengkon-firmasi kabar seputar sejumlah menteri yang bakal dicopot. Namun, dia
membenarkan masih ada sektor-sektor yang belum bekerja secara maksimal. "Pada
kenyataannya ada sektor yang masih lemah."
Menteri Koperasi Teten menyatakan tak ingin menanggapi isu perombakan kabinet. Dia
mengakui kegusaran Presiden terhadap kinerja lembaganya. Dia berdalih program bantuan
usaha mikro, kecil, dan menengah tak optimal karena ada regulasi yang belum
selesai. "Itu di luar kewe-nangan kami," ujar Teten.
Peneliti dari Center for Strategic and International Studies, Arya Fernandes, menilai Jokowi
terlalu banyak bicara saat mengevaluasi kinerja pembantunya. Menurut Arya, jika merasa tak
puas, Jokowi seharusnya segera mengganti pejabat kabinet terkait untuk memperbaiki keadaan.
Beredarnya video tersebut, kata dia, justru memperkeruh suasana. Aiya menganggap menteri
yang merasa terancam bisa saja meminta perlindungan kepada partai politik maupun pejabat
berpengaruh lainnya. Risiko lainnya adalah isu perombakan dapat mengganggu konsentrasi
pejabat publik yang telah bekerja dengan baik. "Dalam situasi krisis ini, rumor dan spekulasi
8