Page 44 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 SEPTEMBER 2021
P. 44

Ringkasan

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (PHI-
              Jamsos)  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Indah  Anggoro  Putri  mengatakan  sektor
              kelapa  sawit  merupakan  salah  satu  sektor  industri  yang  berperan  penting  terhadap
              perekonomian Indonesia. Untuk itu, kata dia, Kemnaker akan terus mengupayakan terwujudnya
              hubungan industrial yang harmonis dan berkeadilan di sektor kelapa sawit guna meningkatkan
              kesejahteraan pekerja di sektor tersebut.



              KEMNAKER UPAYAKAN KESEJAHTERAAN BAGI PEKERJA SEKTOR KELAPA SAWIT

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (PHI-
              Jamsos)  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Indah  Anggoro  Putri  mengatakan  sektor
              kelapa  sawit  merupakan  salah  satu  sektor  industri  yang  berperan  penting  terhadap
              perekonomian Indonesia.

              Untuk itu, kata dia, Kemnaker akan terus mengupayakan terwujudnya hubungan industrial yang
              harmonis dan berkeadilan di sektor kelapa sawit guna meningkatkan kesejahteraan pekerja di
              sektor tersebut.

              "Ini dikarenakan sektor kelapa sawit identik dengan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga
              kerja dengan tingkat mayoritas pendidikan rendah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa
              (14/9/2021). Hal ini dia ungkapkan saat memberikan arahan secara virtual pada Dialog Undang-
              Undang  Cipta  Kerja  Klaster  Ketenagakerjaan  Bidang  Persyaratan  Kerja  Pada  Sektor  Sawit  di
              Jakarta.

              Putri menjelaskan data Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2019  menunjukkan jumlah
              petani  kelapa  sawit  sebanyak  2,67  juta  orang  dan  jumlah  tenaga  kerja  sebanyak  4,42  juta
              pekerja.  Jumlah  tersebut  terdiri  dari  4  juta  atau  90,68%  pekerja  kelapa  sawit  besar  swasta
              nasional, 321 ribu atau 7,26% pekerja kelapa sawit besar milik negara. dan 91 ribu atau 2,07
              persen pekerja kelapa sawit besar milik swasta asing.

              Ia mengatakan hubungan kerja pekerja/buruh sektor perkebunan sawit sebagian besar dilakukan
              dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), termasuk di dalamnya pekerja harian. "Ini
              berdampak pada perlindungan  dan  syarat kerjanya  tentang  Perjanjian Kerja  Waktu  Tertentu
              (PKWT), Alih Daya, Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan Pemutusan Hubungan Kerja," ucapnya.

              Putri menambahkan berdasarkan data BPS bulan November tahun 2020, jumlah total luas area
              kelapa sawit di Indonesia mencapai sekitar 14,60 juta hektare. Dari luasan tersebut, Perkebunan
              Besar  Negara  (PBN)  memiliki  sebagian  kecil  yaitu  614.756  hektar  atau  4,29%,  sementara
              sebagian besar diusahakan oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS) yaitu sebesar 55,09% atau
              seluas 7.892.706 hektar dari total produksi minyak sawit Indonesia.
              "Oleh karena itu, sektor kelapa sawit menjadi salah satu isu hubungan industrial yang perlu
              diperhatikan, khususnya mengenai perlindungan tenaga kerjanya,"jelasnya.

              Lebih  lanjut,  dia  menyatakan  Pemerintah  berkepentingan  agar  produk-produk  hasil  industri
              dapat diterima secara kompetitif di pasar global. Dalam konteks ini beberapa pembeli/buyers
              terkadang menghendaki adanya standar-standar produksi yang harus dipenuhi oleh perusahaan
              atau industri.

              "Terkait sektor ketenagakerjaan perlu adanya penerapan standar kerja layak (decent work) di
              sektor kelapa sawit," lanjutnya.

                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49